Beberapa kali ekhe dengerin, chungkuo uda jatuhin hukuman mati buat para koruptor yang terbukti ngerugiin negara dengan korupsinya. Ini bagus, karena ngebuktiin korupsi dianggap momok yang kudu diberantas. Ga seperti di indo yang mana daripada koruptor hukumannya bisa jauh lebih ringan daripada pencuri, maling ayam malah bisa digebukin ampe mati, koruptor bisa nyantai nginep nyaman damai tentram di bui. Kabarnya si bui spesial, pake telor, bisa keluar masuk pula. Tapi itu lain soal, ekhe kan ngebahasinnya chungkuo.
Nah bayangin aja kalo sampe disana juga kaya disini, parah juga ya. Apa yang dijatohin hukuman mati itu yang terbukti bersalah, atau cuma kambing item mbehehek mbehehek? Uda gitu apa bener dihukum mati atau kaya artikelnya bilang, kalo kelakuan baik dikurangi jadi seumur idup, terus dikurangi lagi, dan lagi, lagi lagi, eh kok bebas? Mana uda jadi rahasia umum pula kalo budaya korupsi di meinlen sana itu udah jadi makanan sehari-hari ... banyak banget denger kasus dari temen en sodara ekhe yang sempet nyeletuk soal juragan yang sebisa mungkin ga bayar pajak atau manipulasi pajak. Yaa bukan cuma di cinalah, tempat lain juga banyak, cuma coba aja gabungin otak lihay (baca : licik) para cina dengan niat busuk korupsinya. Makin hebat kan parahnya?
Maka daripada itu, orang tua kudu biasaken buat ndidik anaknya dari kecil supaya bermental jujur dan adil ... yang sering ekhe temuin cuma lipservis atau malah kaga pake sama sekali. Kalau dibahas, ujung-ujungnya balik ke "maklum, kehidupan keras ..." ... ya memang kehidupan keras, mangkanya buat curang dan licik mah wajar atuh ya? Toh yang rugi juga orang lain ... eh asal tau aja kali ya, orang laen yang usaha jujur juga banyak, padahal idup juga keras buat mereka pan. jangan ngebiasain korup jadi ngerusak martabat bangsa dong. Kaya sekarang aja, ekhe cuap-cuap gini kan juga bukan berarti semua orang cina kaya gitu, cuma gara-gara yang kaya liu zhihua gini nih yang bikin orang jadi mikirnya semua orang cina koruptor. Ya tinggal ganti aja kata cina dengan pejabat indo, sama kan hasilnya?
Kasianla sama sodara dan temen-temen, aiya ...
------------------
Terbukti Korupsi, Mantan Walikota Beijing Dijatuhi Hukuman Mati
Minggu, 19 Oktober 2008 | 16:54 WIB
BEIJING, MINGGU - Seorang mantan walikota Beijing, Liu Zhihua (59), dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan karena menerima uang suap jutaan yuan. Dalam kasus tersebut, ia mengetuai pembangunan tempat-tempat untuk Olimpiade tahun 2008 di ibukota China itu serta 40 miliar dolar peningkatan prasarana di kota itu untuk olimpiade.
Kantor berita Xinhua, Minggu (19/10), mengatakan Liu menerima uang suap 6,97 juta yuan atau setara dengan Rp9,5 miliar menurut putusan sebuah pengadilan di Provinsi Hebei. Pengadilan mengatakan uang sogok itu dikantongi oleh Liu dan kekasihnya Wang Jianrui. Liu menyalahgunakan kekuasaan untuk memperoleh proyek-proyek kontrak, pinjaman, dan lainnya dengan imbalan keuntungan. Hukuman mati yang ditangguhkan di China biasanya diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup dengan syarat para terhukum berkelakuan baik.
Ia dipecat Juni 2006 karena dituduh terlibat korupsi dan bermoral jelek. Sumber-sumber sebelumnya mengemukakan bahwa ketua Partai Komunis nasional dan presiden China, Hu Jintao, mengawasi pemecatan Liu. Hu juga mengawasi pemecatan Chen Liangyu, ketua Partai Komunis Shanghai, September 2006 karena menyalurkan dana-dana pensiun ke investasi-investasi ilegal dan membantu memperkaya perusahaan-perusahaan kroni dan keluarga.
Partai Komunis China menyebut korupsi yang dilakukan pejabat merupakan satu ancaman bagi kelanjutan kekuasaannya. Namun, masalah itu tetap merajalela dan adalah satu sumber kemarahan publik di sebuah negara yang pemeriksaan terhadap kekuasaan akan sia-sia.
Nah bayangin aja kalo sampe disana juga kaya disini, parah juga ya. Apa yang dijatohin hukuman mati itu yang terbukti bersalah, atau cuma kambing item mbehehek mbehehek? Uda gitu apa bener dihukum mati atau kaya artikelnya bilang, kalo kelakuan baik dikurangi jadi seumur idup, terus dikurangi lagi, dan lagi, lagi lagi, eh kok bebas? Mana uda jadi rahasia umum pula kalo budaya korupsi di meinlen sana itu udah jadi makanan sehari-hari ... banyak banget denger kasus dari temen en sodara ekhe yang sempet nyeletuk soal juragan yang sebisa mungkin ga bayar pajak atau manipulasi pajak. Yaa bukan cuma di cinalah, tempat lain juga banyak, cuma coba aja gabungin otak lihay (baca : licik) para cina dengan niat busuk korupsinya. Makin hebat kan parahnya?
Maka daripada itu, orang tua kudu biasaken buat ndidik anaknya dari kecil supaya bermental jujur dan adil ... yang sering ekhe temuin cuma lipservis atau malah kaga pake sama sekali. Kalau dibahas, ujung-ujungnya balik ke "maklum, kehidupan keras ..." ... ya memang kehidupan keras, mangkanya buat curang dan licik mah wajar atuh ya? Toh yang rugi juga orang lain ... eh asal tau aja kali ya, orang laen yang usaha jujur juga banyak, padahal idup juga keras buat mereka pan. jangan ngebiasain korup jadi ngerusak martabat bangsa dong. Kaya sekarang aja, ekhe cuap-cuap gini kan juga bukan berarti semua orang cina kaya gitu, cuma gara-gara yang kaya liu zhihua gini nih yang bikin orang jadi mikirnya semua orang cina koruptor. Ya tinggal ganti aja kata cina dengan pejabat indo, sama kan hasilnya?
Kasianla sama sodara dan temen-temen, aiya ...
------------------
Terbukti Korupsi, Mantan Walikota Beijing Dijatuhi Hukuman Mati
Minggu, 19 Oktober 2008 | 16:54 WIB
BEIJING, MINGGU - Seorang mantan walikota Beijing, Liu Zhihua (59), dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan karena menerima uang suap jutaan yuan. Dalam kasus tersebut, ia mengetuai pembangunan tempat-tempat untuk Olimpiade tahun 2008 di ibukota China itu serta 40 miliar dolar peningkatan prasarana di kota itu untuk olimpiade.
Kantor berita Xinhua, Minggu (19/10), mengatakan Liu menerima uang suap 6,97 juta yuan atau setara dengan Rp9,5 miliar menurut putusan sebuah pengadilan di Provinsi Hebei. Pengadilan mengatakan uang sogok itu dikantongi oleh Liu dan kekasihnya Wang Jianrui. Liu menyalahgunakan kekuasaan untuk memperoleh proyek-proyek kontrak, pinjaman, dan lainnya dengan imbalan keuntungan. Hukuman mati yang ditangguhkan di China biasanya diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup dengan syarat para terhukum berkelakuan baik.
Ia dipecat Juni 2006 karena dituduh terlibat korupsi dan bermoral jelek. Sumber-sumber sebelumnya mengemukakan bahwa ketua Partai Komunis nasional dan presiden China, Hu Jintao, mengawasi pemecatan Liu. Hu juga mengawasi pemecatan Chen Liangyu, ketua Partai Komunis Shanghai, September 2006 karena menyalurkan dana-dana pensiun ke investasi-investasi ilegal dan membantu memperkaya perusahaan-perusahaan kroni dan keluarga.
Partai Komunis China menyebut korupsi yang dilakukan pejabat merupakan satu ancaman bagi kelanjutan kekuasaannya. Namun, masalah itu tetap merajalela dan adalah satu sumber kemarahan publik di sebuah negara yang pemeriksaan terhadap kekuasaan akan sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar