Amazon Ad Tag

30 Juli 2009

Cuap tentang Bentrokan Uighur

Masih saja panas disana, tampaknya memang pemerintah meinlen masih terus mencari biang keributan itu, sampai dikeluarkan daftar tertuduh perusuh yang beredar luas. Sementara itu dari pihak uighur sendiri mengeluarkan pernyataan bahwa ada sejumlah besar orang suku uighur hilang (mencapai 10.000 dalam waktu singkat) namun ditolak oleh pemerintah. Tentu saja, sikap pemerintah sudah jelas, menjaga keteraturan dengan melenyapkan potensi kekacauan (dalam beberapa kasus bahkan ekstrim, gak boleh ngumpul kalau sampai 10 orang, dianggap berorganisasi dan berencana melawan pemerintah! contohnya kasus fa lun gong) yang bisa jadi memang didalangi oleh para perusuh dari uighur atau bahkan penyusup dari aliran keras.

Mengingat adanya pihak2 yang beraliran keras memakai pendekatan persamaan pandangan religi dan meruncingkan kondisi sosial masyarakat, bisa saja bila ternyata sebenarnya para provokator itu penyusup yang berasal dari luar cina untuk mengikis keamanan cina. Namun bisa juga cina telah melakukan penculikan tokoh2 uighur untuk mencari target yang mereka tetapkan, kedua bisa terjadi salah satunya, atau bahkan keduanya sekalipun mungkin saja. Yang penting sih, jangan sampai korbannya melulu rakyat tak berdosa yang terjepit di tengah pihak yang bertikai. Kalau memang perusuh itu ternyata provokator penyusup dari luar, semoga nasionalisme bangkit, kalau memang pemerintah memakai cara-cara tidak terpuji dan bertanggung jawab atas hilangnya para orang uighur, semoga kepedulian terhadap saudara sesama warga negara juga mampu bangkit membela yang lemah.

--------------------

China Bantah 10.000 Orang Uighur Hilang
Kamis, 30 Juli 2009 | 22:55 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah provinsi Xinjiang, China, menolak pernyataan seorang pemimpin Uighur di pengasingan yang mengatakan bahwa hampir 10.000 orang hilang setelah kerusuhan etnik bulan ini di wilayah tersebut.

Juru bicara pemerintah Xinjiang, Hou Hanmin, mengatakan klaim yang disampaikan Rebiya Kadeer, pemimpin Uighur di pengasingan itu, "bahkan tidak pantas ditanggapi", dan sebagai "tuduhan tidak berdasar" sebagaimana laporan surat kabar berbahasa Inggris, Global Times.

Rebiya, mantan wanita pengusaha yang kini tinggal di Amerika Serikat, Rabu, mengatakan bahwa hampir 10.000 orang "hilang dalam satu malam" setelah terjadi bentrokan di Urumqi, ibukota Xinjiang, di China timur laut. "Masyarakat Uighur yang berada di sana harus dibunuh atau dihilangkan," katanya di Tokyo, Jepang.

Wanita juru bicara Xinjiang mengatakan, "Ada lebih dari 10.000 orang yang hilang, berapa banyak mereka yang ikut ambil bagian dalam kerusuhan?"

Pemerintah China mengatakan, Rebiya berada di balik kerusuhan 5 Juli, yang menewaskan 197 orang, dan sebagian besar dari mereka adalah suku Han, China, yang dibunuh oleh gerombolan Uighur yang marah.

China mengatakan, polisi melepas tembakan untuk mencegah meluasnya pertumpahan darah dan bahwa lebih dari 1.400 orang telah ditahan karena mereka terlibat dalam aksi kerusuhan itu.

Rebiya Kadeer, ketua Kongres Uighur Dunia—yang bermarkas di AS, membantah bahwa ia terlibat dalam aksi kerusuhan tersebut.

--------------------

Terkait Kerusuhan, China Keluarkan Daftar 15 Buronan
Kamis, 30 Juli 2009 | 14:34 WIB

BEIJING, KOMPAS.com-China mengeluarkan daftar 15 orang yang paling dicari di negeri itu yang diduga berperan besar dalam kerusuhan etnis di Xinjiang yang meledak awal bulan ini.

Kerusuhan, yang terjadi di wilayah barat Xinjiang antara warga minoritas suku Uighur dengan warga mayoritas suku Han, dilukiskan sebagai kerusuhan etnis terburuk di China dalam 10 tahun terakhir.

Pemerintah China mengatakan, 197 orang tewas dan lebih dari 1.700 orang lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut. Aparat pemerintah menyebutkan, lebih dari 1.600 orang yang diduga terlibat dalam peristiwa itu telah ditahan.

Kantor berita resmi Xinhua melaporkan, Biro Keamanan Publik Urumqi, Kamis (30/7), mengumumkan daftar nama dan foto dari 15 orang paling yang dicari. Semua buronan, kecuali satu, yang tercantum dalam daftar itu adalah nama-nama orang Uighur. Yang satu lagi nama orang dari suku Han.

Pengumuman itu mendesak para tersangka untuk menyerahkan diri. "Orang yang menyerahkan diri dalam waktu 10 hari akan akan mendapat toleransi. Orang yang tidak menyerahkan diri akan dituntut sesuai dengan aturan perundang-undagan yang berlaku," demikian antara lain isi pengumuman tersebut.

Kerusuhan itu meletus sejak 5 Juli di Urumqi, ibu kota wilayah Muslim Xinjiang, ketika polisi menghentikan sebuah protes penduduk berbahasa Turkic-Uighur. Oran-orang Uighur memecahkan jendela, membakar mobil, dan menyerang orang-orang dari suku Han, kelompok etnis terbesar di China. Dua hari kemudian, orang-orang Han turun ke jalan-jalan dan menyerang orang-orang Uighur.

Pemerintah China berulang kali menyatakan bahwa kerusuhan tersebut
didalangi kaum separatis yang bekerja di dalam dan di luar negeri. Namun Pemerintah China hanya punya sedikit bukti untuk mendukung tuduhan itu.

Tidak ada komentar: