Amazon Ad Tag

29 November 2010

Cuap tentang Antibiotik pada Ternak

Berita berikut ini belum terbukti secara ilmiah, baru merupakan dugaan kuat. Telah lama diketahui bahwa peternakan menggunakan senyawa kimia dalam mengembangkan hewan ternaknya. Semisal hormon dan obat-obatan yang diberikan untuk menambah besar tubuh sang ternak dan meningkatkan kuantitas daging untuk diolah dan dijual sehingga meningkatkan pula harga jualnya.

Tapi seperti biasa, namanya manusia pastilah salah. Dalam hal ini ketidakpedulian dan pengambilan keputusan yang asal saja menyebabkan hasil yang mengkhawatirkan. Yaitu penggunaan jumlah antibiotik dalam pemeliharaan hewan ternak. Seperti diketahui, antibiotik adalah obat yang berfungsi menyerang bakteri yang merugikan kesehatan. Untuk hewan ternak, maka pemberian antibiotik ini dimaksudkan untuk mencegah penyakit. Hal ini mungkin berguna dalam dosis yang tepat, namun karena para peternak tampaknya hanya menggunakan dosis kira-kira menurut perasaannya saja, maka akhirnya terjadilah pemberian antibiotik berlebih. Yang kemudian terjadi adalah banyaknya hewan yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, dan yang lebih parah, jejak residu antibiotik ini masih memberikan efek pada manusia yang mengkonsumsi dagingnya, dari sinilah disinyalir menimbulkan berbagai macam kerugian kesehatan pada manusia.

Meinlen menghasilkan 210 ribu ton antibiotik mentah tiap tahunnya. Sekitar lebih dari 46 persennya digunakan untuk industri peternakan, sehingga bagi manusia konsumennya, hal ini akan menjadi buruk. Peneliti Insitut Farmasi Klinikal di Universitas Peking menemukan bahwa penumpukan residu antibiotik dalam jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan gejala alergi dan resistensi obat bagi kebanyakan penyakit.

Bila hal ini menimpa ibu yang kemudian melahirkan bayinya, mungkin sekali akan menjadi seperti kasus bayi prematur dengan berat 650 gram namun sudah mengalami resistensi terhadap 7 macam antibiotik. Sekedar informasi, penggunaan sabun antiseptik dan antibiotik diketahui telah menyebabkan berkembangnya bakteri super pada rumah sakit di Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan hampir tak mungkin untuk menyembuhkan infeksi bakteri pada manusia, dan telah menjadi momok disana. Bila ini terjadi di meinlen, maka yang paling mungkin adalah ledakan bakteri super yang berbahaya dan menular dengan cepat.

Produsen meinlen yang hanya memikirkan keuntungan, harap sadar diri akan hal ini.

-------------------------------------------
Mon, Nov 29, 2010

THE baby is premature and weighs just 650g but is already resistant to seven different type of antibiotics.

The resistance is believed to have come about because the child's mother had eaten meat and eggs containing high volumes of antibiotic residue.

But this link has not been scientifically proven yet.

The baby, born after 25 weeks, is being treated in a hospital in Guangdong Province, the People's Daily reported, citing the Guangzhou Women and Children Hospital in China.

Meanwhile, a survey by the rural development institute with the Chinese Academy of Social Sciences discovered that industrial feed carrying antibiotics, hormones and additional medicines have been widely used by farmers in Shandong and Liaoning provinces in raising livestock and poultry.

Among the farmers interviewed, about 50 per cent said they add antibiotics and drugs into the feed, according to research fellow Yin Xiaoqing, who is with the institute.

Some farmers feed livestock or poultry doses based on their so-called experience or feeling, which is prone to exceed standard antibiotics limits, the newspaper said.

An industry insider warned that animals raised for food are fed far more antibiotics than required.

Mr Xie Zhongquan, chairman of the Beijing Feedstuffs Industry Association told the daily: "Western countries initially fed pigs antibiotic waste in 1960s to speed up their growth and later applied that to the entire industry."

But a senior research fellow at the Chinese Academy of Agricultural Sciences said the correct use of antibiotics helps growth in animals and keeps them free of disease.

Said Mr Qi Guanghai, vice-director of the academy's feedstuff institute: "The drug residues endangering human health are mainly caused by using excessive doses or unqualified drugs, both of which are illegal.

"The overuse of antibiotics is common now, which has led to a rising death rate among animals as their immune systems are depressed. Also, antibiotics remain detrimental to people's health after intake."

China produces 210,000 tons of raw antibiotics annually.

More than 46 per cent of the output is for the animal farming industry, making the situation worse than in most other countries, according to an expert panel led by Professor Xiao Yonghong at the Peking University's Clinical Pharmacy Institute.

Antibiotics found in animals accumulate in human bodies following the long-term intake of animal products and may cause allergic symptoms or drug resistance to most diseases, warned experts.

Said Ms Tu Yan, a researcher from the Chinese Academy of Agricultural Sciences: "In Europe, antibiotics have been bannedfrom being added to fodder...

"For China, it's not practical to ban the use of antibiotics in the breeding industry now as animals are facing serious threats of diseases due to limited sanitary conditions. But more research on substitutes for antibiotics in the breeding industry is under way."

23 Oktober 2010

Cuap tentang Protes Sesepuh

Tak disangka sebuah negara komunis yang totaliter dikontrol ketat dengan tangan besi sampai ke jalur kebebasan berekspresi, berkumpul, pengaturan arus informasi dan komunikasi ternyata dasarnya juga menjunjung kepentingan rakyat. Tercantum dalam Pasal 35 Konstitusi Cina, ”Warga negara Republik Rakyat China menikmati kebebasan berbicara, pers, berkumpul, berasosiasi, berprosesi, dan berdemonstrasi".

Hal ini disampaikan dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada partai komunis yang memegang kendali penuh atas cina saat ini, dan ditandatangani oleh 23 tokoh senior yang termasuk juga mantan petinggi partai komunis. Hal ini dikatakan jelas-jelas demi mencegah kemunduran yang terlalu besar akibat korupsi yang terus dilindungi dengan penghentian penyelidikan dan dibiarkan merebak di tingkat rumput.

Seolah mengkritik kalimat komite nobel norwegia yang mengutip pasal 35 konstitusi yang disampaikan dalam penganugerahan hadiah nobel kepada Liu Xiaobo, aktivis pro demokrasi yang istrinya sekarang justru menjadi tahanan rumah. Berbeda dari kenyataan bahwa di meinlen sana, selain aktivitas dagang, berkumpul dapat dicurigai sebagai usaha makar, apalagi berdemo. Bisa-bisa dilindas tank lagi seperti di Tiaanmen.

Bisa dilihat hasilnya nanti, apakah aspirasi ini didengar demi perubahan yang lebih baik, atau malah akan ada usaha pemasungan para tokoh senior ini dan semakin melengkapi kecongkakan meinlen untuk membodohi rakyatnya sendiri dari kenyataan dengan kebohongan demi kebohongan.

Sumber : Kompas.com

30 September 2010

Cuap tentang Kuan Kong

Kuan Kong
Sebagai salah satu tokoh paling terkenal dalam kisah Samkok (Tiga Kerajaan), Guan Yu bukan hanya dipandang sebagai jendral perang yang handal, namun juga ahli filsafat dan siasat perang yang mampu bersaing dengan jajaran penasehat utama kerajaan jamannya.

Tentu saja beliau bukanlah tokoh yang paling jago dalam bertarung, dalam hal ini masih ada Lu Bu yang tak tertandingi (Guan Yu dan Zhang Fei yang ditakuti sebagai 2 orang dewa perang Samkok pun tidak dapat mengalahkannya) dan Zhang Fei saudara angkatnya yang konon dengan hawa pembunuhnya bahkan mampu menghentikan sepasukan berkuda. Sementara iapun bukanlah yang paling lihai dalam bersiasat ataupun sastra, 2 orang paling terkenal yang saling bersaing dalam hal ini adalah Zhuge Liang si Naga Tidur penasehat utama Liu Bei, dan Zhou Yu penasehat utama Sun Ce yang beristri sangat cantik.

Namun karena kesetiaannya pada Liu Bei dan kemampuannya dalam berperang maupun sastra, ia dianggap setara dewa bagi banyak orang cina dan dijuluki sebagai Kuan Kong. Ada banyak sekali aplikasi sosok Kuan Kong dalam kultur cina, biasanya terdapat pada lukisan, patung, ukiran, maupun jimat. Penggambarannya yang paling terkenal ada 2, yaitu Kuan Kong yang memegang golok Naga Biru yang melegenda yang disebut Bu (otot) dan Kuan Kong yang memegang buku dengan gaya sastrawan yang alim dan terdidik, disebut Bun (sastra).

Kedua penggambaran ini bukan sembarang gaya, keduanya punya arti yang saling melengkapi dan menunjukkan prioritas konsep berpikir dari sang pemiliknya. Kuan Kong berpedang (Bu) memiliki arti kekuatan, ketangguhan. Biasa dipasang di lokasi bisnis seperti toko kelontong, kantor, dan pabrik kepunyaan juragan. Sementara Kuan Kong berbuku (Bun) memiliki arti kelihaian, intelektual, dan sastra. Biasa dipasang di lokasi tinggal seperti kost, rumah, atau apartemen kepunyaan akung.
Kuan Kong di atas kuda

Mengapa dipilih penempatannya seperti itu, logikanya mudah saja. Karena sebagai pebisnis yang mencari harta, haruslah tangguh dan berani dalam bertindak agar sukses bertahan dan berkembang terus. Sedangkan di rumah, haruslah mengutamakan kepintaran dan kebijaksanaan sebagai lokasi yang tenang dan cocok untuk belajar. Bagaimana dengan sekolah? Apakah akan dipasang Bu oleh Kepsek kepada para guru, ataukah Bun untuk para siswa/i ya? :D Jangan kuatir, di jaman sekarang sudah banyak aplikasi kombinasi keduanya.

Ada sedikit kebiasaan unik yang tanpa disadari memang banyak terjadi. Karena seperti umumnya orang cina yang suka pamer dalam banyak hal, penggunaan sosok Kuan Kong oleh orang kaya berbeda dibandingkan orang miskin. Gampang membedakannya, bila sosok Kuan Kong adalah patung yang diposisikan di depan pintu, maka bisa dipastikan si empunya adalah tai phan (tuan besar). Sedangkan bila hanya berupa gambar yang biasanya dipasang di pintunya, maka si empunya adalah orang miskin. Bukan menghina, tapi memang karena biaya cetak jauh lebih murah daripada memesan patung batu atau pualam :D Dalam hal ini, cimur juga dulunya hanyalah orang miskin, karena gambar Kuan Kong di rumah hanya ada di kalender harian gantung yang disobek tiap harinya.

22 Agustus 2010

Cuap tentang Toasebio

Jendela berteralis
Pecinan di Jakarta Barat daerah kota terkenal dengan wilayah yang disebut Glodok, lokasi penuh encek dan encim berkeliaran dan toko bertebaran. Tapi itu lain kali saja, sekarang cimur mau bahas agak ke daerah belakangnya. Dari pancoran Glodok, menyusuri jalan Kemenangan III akan terlihat sebuah sekolah. Lalu di sebelahnya ada tepekong, eh gereja, eh ... pokoknya salah satu di antara keduanya.



Gerbang Gereja
Sepintas tidak akan bisa dibedakan karena penampilannya yang memang sangat "cina abis", pertama kali tidak akan menyadari kalau itu gereja. Tentu saja tinggal membaca tulisan di atas gerbangnya, atau sedikit rajin untuk menengok ke dalam akan terlihat gua besar berisi patung tokoh agama Katolik. Bangunan ini dulu dikenal dengan nama gereja Toasebio, karena terletak di jalan Toasebio (di orde baru diubah menjadi jalan Kemenangan karena adanya tekanan pemurtadan cina untuk menghapus penggunaan bahasa mandarin). Di pintu gerbangnya ada tulisan gede-gede "Gereja Katolik Maria de Fatima".

Patung singa kuil Shaolin
Menurut sumber, awalnya berdiri di 1950 gereja itu hanya menempati depan rumah hasil sumbangan seorang kapitan bernama Tjioe. Pada 1953, Pater Wilhelmus Krause van Eeden membeli tanah seluas 1 hektar itu. Gereja itu kemudian bertambah fungsinya menjadi sebuah lokasi pelatihan anak Hoakiaw (perantauan), dan sekolah Ricci terletak persis di sebelahnya.

Bentuk bangunan yang dirancang sangat terasa etnik tionghoa, pilar berukir, jendela berteralis, dan atap genteng melengkung. Ditambah lantai batu dan patung singa menjadikan gereja ini lebih terasa seperti kuil Shaolin dalam film kungfu.

28 Juli 2010

Cuap tentang Bakti pada Orangtua

Berbagai kisah cerita di serial televisi bernuansa cina menceritakan betapa seringkali anak melupakan jasa orangtua dalam membesarkan mereka dan kualat dengan berbagai balasan "kuasa langit" agar memberi pelajaran kepada anak-anak lainnya untuk selalu ingat jasa orangtua dan berbakti kepada mereka.

Anak yang kurang ajar, kasar, membantah, dan tidak menuruti dikatakan kualat. Posisi anak seperti ditempatkan pada tingkat yang lebih rendah dari orangtua, layaknya barang milik orangtua lainnya. Jadi kapan saja keputusan orangtua dibuat, walaupun menyusahkan sang anak, dengan ungkapan sakti "berbakti pada orangtua", sang anak haruslah menuruti keinginan mereka.

Katakanlah kasus yang sering terjadi, Alung memiliki hobi seni ilustrasi dan ingin mendalami kemampuannya dengan memasuki sekolah desain. Sedangkan ayahnya ingin agar dirinya melanjutkan usaha keluarganya yaitu bisnis toko kelontong yang tidak ada sangkut pautnya. Sejak saat masih kecil, mulai ditanamkanlah paham bahwa "gambar tidak ada gunanya", atau "gambar tidak bisa menghidupi keluarga", dan lainnya demi untuk mengekang anaknya dari mengembangkan bakatnya di bidang selain bisnis berdagang.

Contoh lainnya, Ming-Ming menjalin hubungan dengan Amiaw, tetangga di dekat rumahnya. Dari gejalanya tampak mereka serius untuk menjajaki hubungan ke tingkat yang lebih lanjut, bahkan mereka telah membicarakan kehidupan berkeluarga nanti. Namun karena mamah dari Ming-Ming sejak dulu ingin sekali memiliki mantu seorang dokter (selain karena prestige gelar, juga jaminan kemapanan yang ditawarkan), iapun menghalangi hubungan cinta anaknya tersebut dan menjodohkannya dengan Robert. Mulai dari dorongan yang selalu memuji-muji kelebihan Robert dari yang paling tidak penting sekalipun, sampai mengangkuhkan diri kepada Amiaw yang hanya lulusan Fakultas Akuntansi.

Atau yang lebih parah dari semuanya mungkin adalah kasus Acen yang dikawinkan secara paksa oleh pria Taiwan yang sebenarnya tidak dikenal sama sekali, namun karena kehidupan keluarga Acen yang berkesusahan di Singkawang (misalnya), kedua orangtuanya setuju mengawinkan Acen dengan pria Taiwan itu.

Banyak kasus yang bukan hanya terjadi di kalangan keturunan cina, namun secara sudah menjadi tradisi sejak jaman baheula bahwa anak harus berbakti dan membayar perjuangan orangtua dalam membesarkan mereka, seringkali istilah berbakti tersebut malah dimanfaatkan para orangtua demi memenuhi keinginan mereka sendiri yang tak sanggup penuhi dulu, bukan lagi demi kebahagiaan anaknya.

Anak yang melawan, mungkin hanya melihat dari sudut pandang pribadi yang egois. Karena sama seperti sang orangtua, nantinya bisa jadi mereka akan memperlakukan anak-anak mereka sama seperti orangtuanya memperlakukan mereka saat ini. Sedangkan yang memutuskan untuk berbakti dan merelakan mimpinya juga perlu tetap mengingat, bahwa keputusan yang telah mereka ambil adalah murni tanggung jawab mereka yang tidak perlu dibebankan kepada anaknya nanti saat mereka berada dalam posisi orangtua.

Sebagai contoh, seorang anak yang sangat berbakti. Xa Dahui yang berkuliah di Institut Bioengineering Wuhan, menjaga ayahnya yang sudah cacat fisik karena pendarahan otak yang membuatnya kehilangan kemampuan motorik sebelah badannya. Ia membawanya ke lokasi perkuliahan, dan bahkan ke tempatnya bekerja di kantin kampusnya. Hal ini dikarenakan ibunya yang tidak mampu merawat ayahnya karena sakit yang diderita. Xa Dahui mencapai nilai yang tinggi walaupun mendapatkan beban ini, iapun menjalaninya tanpa merasa terbebani dan tulus. Bisa jadi ia akan menjadi calon mantu favorit di meinlen sana.

08 Juli 2010

Cuap tentang Salah Tuduh

Setelah diputuskan bersalah, dan ditemukan bukti tidak bersalah, akhirnya seorang tertuduh dibebaskan. Tentunya setelah tersiksa dalam penjara selama 11 tahun lamanya ... cukup menyesakkan, secara selain waktu hidup terbuang, nama baik tercemar, kepercayaan runtuh, kesempatan lewat, dan semangat anjlok. Belum lagi kalau selama dalam penjara mengalami kekerasan fisik dari napi lain, lengkap sudah neraka dunia.

Zhao Zuohai adalah korban ketidakadilan ini, ia didakwa telah membunuh dan dipaksa mengakui tuduhan ini dengan bujukan berupa siksaan pemukulan polisi sampai ia "rela" mengakui dirinya bersalah. Koresponden menyebutkan bahwa pengakuan bersalah merupakan kebutuhan peradilan di meinlen, dan oleh sebab itu secara langsung mendorong polisi untuk melakukan kekerasan demi mencapai hal ini.

Bukti yang menegaskan ketidakbersalahan Zhao adalah tiba-tiba korban yang dituduhkan padanya ditemukan masih hidup. Aparat menanggung malu karena telah menjatuhkan hukuman kepada tertuduh untuk kasus yang tidak pernah terjadi, dan sebagai kompensasi, Zhao diberikan uang sejumlah $96000 dan 2 polisi yang dituduh telah melakukan kekerasan ditangkap.

Walaupun ada hukum yang melarang perlakuan kekerasan dan penyiksaan, tampaknya hal ini tidak diacuhkan. Beberapa minggu setelah insiden ini terkuak, pemerintah memberikan penegasan bahwa bukti yang didapat dari penyiksaan tidak berlaku di peradilan meinlen. Semoga saja ini merupakan kemajuan nyata dari keadilan disana.

sumber : China bans evidence from torture

04 Juni 2010

Cuap tentang Peta Porno

Wahai gelandangan yang berbakti kepada bangsa, betapa besar jasamu dalam memberantas lokalisasi yang menindas kaum perempuan dalam bungkusan dunia gemerlap. Dengan partisipasimu, usaha pencegahan tindakan perdagangan manusia akan semakin lancar. Semoga pemerintah meinlen menghargai baktimu dan menyediakan kesejahteraan agar dapat melanjutkan tugasmu seterusnya.

Warga negara seperti inilah yang patut menjadi contoh dan panutan, bukannya pejabat korup yang bisa tak terdeteksi sampai lama. Angkat jempol empat tungkai! :)

-----------------

Warga Cina Bikin Peta Porno Gelandangan
Jum'at, 04 Juni 2010 | 11:16 WIB

TEMPO Interaktif, Beijing -Bak seorang anggota reserse, Wang menyelidiki satu per satu rumah bordil di Kota Dongguan, Guangzhou. Setiap titik lokasi transaksi cabul di kota itu diendusnya. Wang lalu membuat sebuah peta titik-titik pornografi. Pria yang sehari-hari "berprofesi" sebagai gelandangan itu kemudian menyerahkan peta buatannya tersebut kepada polisi.

Peta itu ternyata ampuh. Dalam tempo tiga hari, polisi berhasil meringkus 1.148 orang dari bisnis yang berkaitan dengan industri pornografi. Maklumlah, sekarang pemerintah Cina sedang galak-galaknya menentang kegiatan pornografi dengan alasan bisa merusak moral rakyat. Bukan hanya itu. Segala aktivitas pornografi lewat Internet pun ikut diberangus.

"Stabilitas bangsa bergantung pada kemampuan pemerintah dalam menangani masalah Internet," kata Presiden Cina Hu Jintao. Adapun polisi Dongguan sudah sejak 24 Mei lalu terus-menerus mengkampanyekan gerakan antipornografi.

12 Mei 2010

Cuap tentang Mei 1998

Masih ingatkah dulu, sesaat sebelum lengsernya diktator RI (istilah yang didapat menurut beberapa sumber) yang terlihat lembut berwibawa dan mampu menguasai Indonesia sejak 30-an tahun sebelumnya setelah secara sistematik mengkudeta presiden RI saat itu dengan menempatkannya sebagai pesakitan tahanan rumah?

Saat itu mahasiswa sedang panas-panasnya berkumpul berorasi dan menyuarakan pendapatnya, tidak puas akan kinerja kabinet pembangunan entah yang keberapa, yang semakin lama semakin memurukkan Indonesia dalam benaman hutang yang dalam dan berkali lipat. Sampai ada istilah, saat seorang bayi lahir di Indonesia, bayi itu sudah menanggung hutang sebesar puluhan juta rupiah. Ditambah bencana ekonomi dunia yang menekan dollar amerika, dan kebiasaan mata uang Indonesia yang berpedoman pada itu ikut pula terpuruk jatuh. Dari 1 USD yang seharga +/- Rp 2500,- saat itu, mampu terjun bebas mencapai seharga Rp 12.000,-!

Harga bahan baku, kebutuhan dasar, dan kepanikan menukar simpanan rupiahnya menjadi dollar turut membantu melejitnya harga dollar terhadap rupiah. Terima kasih kepada george soros yang dituding menjadi biang kerok tengkurapnya rupiah rata dengan tanah, dan IMF yang kebijakannya bukan membantu tapi malah menguburkan rupiah dengan sukses dan menjadikan banyak perusahaan lokal dibeli oleh konglomerat manca negara. Secara perlahan bangsa Indonesia menjadi kacung di wilayahnya sendiri.

Lalu sejalan dengan itu pula, mahasiswa/i yang terorganisir dalam senat didorong, dibakar, diarahkan, didanai, dan diprovokasi oleh beberapa pihak yang tampaknya ingin membuat goncangan politik yang telah stagnan selama puluhan tahun dalam cengkraman militer yang tentu saja dikuasai oleh jendral bintang lima kita. Beberapa mengharapkan bangkitnya demokrasi sebagai konsep turunan dari republik yang mendukung HAM agar berjaya di bumi Indonesia yang butuh tegaknya hukum berdasarkan HAM karena beragamnya budaya nusantara maupun serapan impor lewat agama ataupun gaya hidup. Namun ada juga yang nantinya bakal lupa diri dan ikut masuk dalam arus korupsi juga, terbukti kan sekarang seperti apa kondisi mental banyak wakil rakyat kita? Paling tidak sebagian masih menerbitkan harap deh.

Maraklah ajakan untuk berdemo yang diikuti mahasiswa/i berbagai kampus. Sampai muncul istilah yang kira-kira begini "kalau jadi mahasiswa/i tapi tidak ikut demo artinya tidak sadar politik dan tidak berjiwa pelajar tinggi". Ikut dalam demo merupakan suatu kebanggaan, adu fisik merupakan bukti ketangguhan jiwa muda. Dan imbalan lulusnya mata kuliah ataupun kompensasi jumlah bolos yang melebihi ketentuan menjadi harapan sebagian mahasiswa/i. Merekapun berduyun-duyun berkumpul di Atma Jaya dan Trisakti, Jakarta.

Berbagai orasi dari yang nasionalis sampai yang sinis terus bergema bersahut-sahutan dari dalam wilayah kampus, didengar oleh masyarakat di sekitarnya sebagai cuap-cuap yang inspiratif ataupun membosankan. Namun seperti pilihan para diktator lain seperti yang terjadi di lapangan Tiaanmen dulu, generasi mudapun ditindas dengan tekanan militer. Barisan angkatan bersenjata yang merapat menembok bagian luar kampus, diikuti dengan sniper bersenapan laras panjang memantau dari jauh aktivitas mahasiswa/i. Tekanan ini tidak membuat generasi muda jera, malah berpanas-panasan dengan pihak aparat. Mungkin hasil kebodohan tipe mahasiswa abadi yang doyannya nongkrong doang di kampus tiap hari, atau ulah penyusup yang bergaya mahasiswa dan melakukan provokasi agar ada bentrokan dengan tentara dan polisi.

Hal ini cukup menegangkan, sampai tiba-tiba *DOR* ada yang tergeletak di aspal bersimbah darah. Aneh, secara belum ada tanda-tanda ke arah rusuh namun aparat sudah menggunakan peluru tajam, bukan peluru karet seperti prosedur standar yang selayaknya dijalankan. Kejadian ini membuat bentrokan kedua pihak makin memanas, namun hentakan yang menghenyak sanubari ini telah menimbulkan luka yang membekas pada sejarah Indonesia. Belum lagi hilangkan tokoh-tokoh mahasiswa dan masyarakat yang kritis terhadap pemerintah saat itu, tidak pernah terungkap oknum pelaku dan kejelasannya kondisi mereka yang hilang sampai sekarang.

Yang menjadi titik merah yang menodai wajah bangsa Indonesia di mata dunia internasional adalah kejadian setelahnya. Ratusan orang yang tidak jelas darimana datangnya, berpakaian preman dan diturunkan dari truk-truk yang datang dari luar kota di titik-titik api yang kemudian disinyalir mengawali kerusuhan, dan memulai provokasi dengan merusak dan menjarahi berbagai target yang kabarnya telah ditandai. Lucunya masyarakat jakarta malah banyak ikut-ikutan, dan mewarnai kerusuhan itu dengan isu kebencian rasial, tentunya terhadap ras mongoloid turunan cina yang selama ini jadi target perang dingin lokal dan menyebar di wilayah nasional.

Berbagai teriakan (yang anehnya ditambah dengan seruan bernuansa agamis) membahana di jalur kerusuhan yang utamanya merambat di jalan-jalan besar. Kerugian yang hampir tak terhitung dialami oleh warga dari berbagai tingkat sosial, dari hilangnya usaha, tempat tinggal, maupun nyawa keluarga merupakan hal yang tidak dapat dihindari korban. Ironisnya, saat-saat ini dimanfaatkan oleh para biang kerok penjahat kelamin untuk mencari target wanita muda untuk diperkosa, beramai-ramai, bahkan sampai mati. Namun lucunya hal ini dibantah kebenarannya oleh wakil tokoh saat itu, sampai kemudian diluruskan dalam berbagai kesempatan. Jakarta lumpuh total dan bisa dimaklumi bila kemudian ditambah krisis moneter sebelumnya, kondisi mata uang rupiah sempat merosot sampai hampir mencapai Rp 17.000,- per USD.

Ingat-ingatlah, Mei 1998. Jangan pernah lupakan monumen kejatuhan moral bangsa Indonesia yang terburuk di penghujung abad 20.

------------------------------

Peristiwa Mei 1998
Korban dan Ruang Melawan Lupa
Rabu, 12 Mei 2010 | 09:27 WIB

KOMPAS.com — Orang berjalan cepat di trotoar. Mereka segera menepi ketika kuli angkut itu mendorong tumpukan kardus bekas pembungkus barang elektronik, seperti televisi dan home theater, berjalan dari arah berlawanan.
Mereka memperjuangkan kemanusiaan kita semua.

Priiittt! Suara peluit tukang parkir melengking memberi aba-aba. Waktu telah berjalan dan selama itu pula jejak-jejak kerusuhan Mei 1998 tidak lagi tampak. Toko-toko di bilangan Glodok telah pulih kembali, demikian juga di Mangga Dua, Jakarta.

Aroma alat elektronik yang baru dibuka dari kardusnya membubung. Di tempat yang sama, 12 tahun lalu, yang membubung adalah bau plastik gosong dalam hawa panas yang menyesakkan, menuai kengerian.

"Suasana sudah seperti biasa lagi. Bahkan, yang dulu habis sekarang sudah bangkit lagi," tutur Wie Tjiang (50), penjaga kedai kopi Tek Kie, Gang Gloria, di kawasan Glodok.

Ia masih ingat bagaimana api melalap toko-toko itu. Sebelumnya, warga telah menjarah habis isinya. Kedai kopi Tek Kie terhindar dari amukan massa kala itu karena kawasan di sekitar bekas Gedung Bioskop Gloria dijaga warga setempat. "Mereka katakan di sini yang punya pribumi," kata Wie Tjiang.

Meski begitu, amuk massa itu membuat sebagian warga China melarikan diri. Bahkan, sayup dalam segala kengerian yang terjadi kala itu, sebagian di antara mereka diperkosa. Teriakan mereka seolah senyap dalam teriakan: "Bakar! Bakar! Bakar!"

Ketika itu, jejak kengerian ada nyaris di setiap sudut Jakarta. Asap membubung tinggi dari gedung-gedung yang dibakar massa. Ruko-ruko dibongkar, digarong isinya. Dan, sejarah juga mencatat, sebagian dari massa itu pun jadi korban. Ratusan orang terjebak dalam gedung Toserba Yogya, Klender, Jakarta Timur, yang terbakar.

Ruang baru

Dalam hiruk-pikuk arus dunia hari ini, peristiwa 12 tahun itu nyaris terlupakan. Heboh skandal Century, mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan karut-marut kasus mafia hukum telah menyerap sebagian besar perhatian dan energi publik.

Hampir tak ada celah bagi para korban dan keluarga korban untuk mengambil perhatian itu. Padahal, apa yang mereka perjuangkan, yaitu keadilan, adalah upaya untuk memanusiakan kemanusiaan semua manusia. Kepedihan mereka karena kehilangan anak, kerabat, juga kehormatan, membuahkan demokrasi.

Sekjen Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Robertus Robert dalam tulisannya berjudul "Merehabilitasi Konsep Politik" mengungkapkan, otoritarianisme itu seperti jahitan membutakan di pelupuk mata. Dan, demokrasi adalah momentum terbebasnya penglihatan sehingga dengan itu kita mampu menatap dunia.

Namun, pada saat bersamaan, di hadapan kita pun dihamparkan begitu banyak persoalan. Masyarakat Indonesia memasuki ruang baru dalam sejarahnya menjadi negara-bangsa.

Hanya saja, setelah 12 tahun ruang baru itu justru makin dipenuhi aneka persoalan yang tidak kunjung selesai. Bahkan, Indonesia dihadapkan pada terancamnya identitas kebangsaan, ancaman pada pelupaan terhadap persoalan masa lalu, serta terabaikannya pemenuhan keadilan bagi para korban.

"Kami membutuhkan tindakan konkret dari pemerintah, tidak sekadar basa-basi," kata Sumarsih, keluarga korban kasus Semanggi I.

Jika saat ini atmosfer penegakan hukum di Indonesia tengah gencar ditingkatkan tensinya, ia berharap pemerintah pun memberikan perhatian serius terhadap korban dan keluarga korban seperti peristiwa Mei 1998, Semanggi I, dan penghilangan paksa para aktivis.

Senada dengan itu, pendamping korban dari Kontras, Yati Andriani, mendesak pemerintah agar mengambil langkah aktif. Ia juga mendesak Kejaksaan Agung menuntaskan kasus-kasus itu. "Kami juga meminta kepada pemerintah agar menjelaskan dengan terbuka di mana para aktivis yang diculik," kata Yati.

Setidaknya korban membutuhkan ketegasan pemerintah terhadap upaya penegakan hukum dan keadilan, apalagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah berjanji kepada perwakilan korban untuk menuntaskan berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.

Namun, terlepas dari itu semua, ketika 12 tahun peristiwa Mei telah berlalu dalam awan sejarah, teriakan para korban masih terus berseru. Mutiara Andalas, mahasiswa program doktoral pada Jesuit School of Theology Berkeley, California, Amerika Serikat, mengemukakan, perjuangan korban sesungguhnya adalah upaya memperjuangkan kemanusiaan. "Mereka memperjuangkan kemanusiaan kita semua," tuturnya.

Mereka tak ubahnya pisau yang melepas ikatan yang membutakan mata. Seolah menjadi suluh bagi lahirnya demokrasi. Akankah semua diabaikan dalam lupa?

Cuap tentang Psikopat (3)

Kembali lagi, psikopat yang tega melukai anak-anak muncul dan kali ini penyerangan terjadi di sekolah TK! Sungguh tidak bisa habis pikir, bagaimana sih arus otak pelakunya itu? Sebelum menyerang pakai siram bensin untuk kemudian membakar diri pula. Apa jangan-jangan ini gerakan suatu cult yang anggotanya diharuskan menyerang siswa sekolah?

Pemerintah meinlen, du samting!

----------------------------------

Tujuh Anak Dibantai di Taman Kanak-kanak
Rabu, 12 Mei 2010 | 16:09 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Tujuh anak dibantai sampai mati dalam serangan di satu sekolah taman kanak-kanak di China barat laut, Rabu (12/5/2010). Demikian laporan kantor berita Xinhua terhadap aksi terakhir terhadap anak, yang mencemaskan masyarakat.

Sedikitnya 20 anak cedera dalam serangan yang terjadi pada sekitar pukul delapan pagi waktu setempat di kota kecil Nanzheng di barat daya Provinsi Shaanxi itu.

Namun, Xinhua tidak menjelaskan secara detail mengenai kasus mengenaskan itu.

Serangan tersebut menyusul terjadinya serangkaian penikaman di sekolah-sekolah dan universitas China dalam tahun-tahun terakhir ini, Hal itu tampaknya memicu meluasnya kemarahan masyarakat setelah lima serangan terhadap siswa sekolah, beberapa pekan lalu.

Pada akhir April, seorang pria bersenjatakan martil menyiram dirinya dengan minyak tanah kemudian membakar diri setelah melukai lima murid sekolah dan seorang guru di Provinsi Shandong di China timur.

Sebelum itu, seorang guru menikam dan melukai 16 muridnya dan seorang guru lainnya di satu sekolah dasar di provinsi selatan, Guangdong.

30 April 2010

Cuap tentang Psikopat (2)

Tepat sehari setelah cimur memposting blog tentang para psikopat pelaku penikaman muncullah artikel ini. Ternyata sesuai perkiraan, memang pemicu utama para psikopat itu bukan saja diri mereka sendiri, namun juga masalah sosial yang besar dan membuat mereka putus asa. Tentu saja ini tidak berarti membenarkan tindakan mereka yang main hakim sendiri dan bahkan melukai pihak yang tidak bersalah, mereka perlu mendapatkan pendidikan mental yang mampu menguatkan diri mereka dari krisis identitas atau krisis kesadaran moral ini.

Namun begitu, menjadi tugas utama pemerintah sebagai empunya kekuasaan tertinggi untuk dapat menyelamatkan warganya dari mara bahaya dan kekacauan yang berdetik bagai bom waktu ini. Suatu kali, saat perubahan dan kesenjangan terlalu besar untuk dapat diikuti, kejayaan pembangunan dan pertumbuhan meinlen dapat mencapai titik jenuh dan bahkan runtuh bila pondasi utamanya; yaitu rakyatnya sendiri; tidak dijaga dan dilindungi.

----------------

Pengamat: Maraknya Penikaman Anak Dipicu Ketidakadilan Sosial
Jum'at, 30 April 2010 | 09:39 WIB

TEMPO Interaktif, Taixing - Jeritan anak-anak berusia empat tahun di Taman Kanak-kanak bisa terdengar sampai di jalan. Ketika orang-orang berlari untuk menyelidiki, mereka menemukan apa yang dikatakan saksi adegan yang "terlalu mengerikan untuk dibayangkan" - darah di mana-mana dan terlihat seseorang menghunus pisau dan menyayat 28 anak-anak, Kamis lalu.

Selain anak-anak, dua orang guru dan seorang penjaga juga menjadi korban dalam serangan kedua di sekolah dalam dua hari terakhir. Para ahli menyebutnya pembunuh itu dipicu oleh insiden serupa Rabu dan bulan lalu. Mereka mengatakan gelombang serangan ke sekolah mencuat di tengah perawatan yang miskin untuk orang yang punya kelainan mental dan tidak stabil. Dipicu juga dengan ketidakadilan sosial yang terus berkembang di negara yang cepat berubah ini.

Serangan hari Kamis di TK Zhongxin membuat lima siswa dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis di kota timur Taixing, kata Zhu Guiming, seorang pejabat departemen kota. Dua guru dan petugas keamanan juga terluka.

Laporan resmi kantor berita Xinhua mengidentifikasi penyerang sebagai Xu Yuyuan, pria pengangguran 47 tahun menggunakan pisau 20 sentimeter. Tidak ada motif tertentu. Seorang saksi serangan, mengatakan pagi hari telah mendengar jeritan datang dari bangunan tiga lantai dan bergegas ke dalam.

"Itu terlalu mengerikan untuk membayangkan. Aku melihat darah di mana-mana, dan anak-anak berdarah dari kepala mereka," kata Hu Tao, masih gemetar. "Beberapa dari mereka tidak bisa membuka mata karena berdarah," katanya.

Hu, yang memiliki restoran kecil di seberang jalan dari sekolah, mengatakan seorang pengantar yang menggunakan alat pemadam kebakaran memukul Xu hingga roboh. Bangunan sekolah di tepi jalan utama kota industri ini, Taman Kanak-kanak itu memiliki menara kastil bergaya Eropa. Kini pintu masuk itu ditutup dengan pita polisi.

Meskipun tidak diketahui apakah penyerang, Kamis lalu, tahu tentang penusukan sekolah sebelumnya, Zhou Xiaozheng, profesor sosiologi di Univesitas Beijing mengatakan, seperti sensasional, tindak kekerasan sering menarik penirunya.

Pada hari Rabu sebelumnya, seorang pria di kota selatan Leizhou masuk ke sekolah dasar dan melukai 15 siswa dan seorang guru dengna sebuah pisau. Serangan itu terjadi pada hari yang sama saat seorang pria dihukum mati karena menusuk delapan anak-anak di luar sekolah dasar, bulan lalu di kota tenggara Nanping.

Menurut survei kesehatan mental di empat provinsi bersama dilakukan oleh dokter Cina dan Amerika Serikat yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet bulan Juni, lalu, Cina mungkin memiliki sekitar 173 juta orang dewasa dengan gangguan kesehatan mental, dan 158 juta dari mereka tidak pernah mendapat bantuan profesional.

Serangan pada Bulan Maret membuat Cina terkejut karena delapan anak meninggal dunia dan si penyerang tidak memiliki sejarah penyakit mental. Pada persidangan, Zheng Minsheng, 42 tahun, mengatakan dia membunuh karena kecewa setelah ditolak cintanya oleh seorang wanita dan diperlakukan dengan buruk oleh keluarga kaya. Dia dieksekusi Rabu.

Sebenaranya pemerintah pusat telah memerintahkan keamanan nasional sekolah lebih ketat setelah serangan 2004 di sebuah sekolah di Beijing yang membuat sembilan siswa tewas. Peraturan yang mulai berlaku pada tahun 2006 mengharuskan sekolah untuk mendaftar atau memeriksa pengunjung dan menahan orang yang tidak memiliki alasan untuk masuk.

Pria dalam serangan hari Rabu, berhasil menyelinap ke sekolah bersama dengan kelompok guru berkunjung, Xinhua melaporkan. Chen Kangbing, menurut Xinhua, menderita penyakit mental dan telah mengambil cuti sakit sejak Februari 2006. Serangan itu membuat anak kelas empat dan lima menderita luka bacokan di kepala mereka, punggung dan lengan, tetapi tidak berada dalam kondisi yang mengancam jiwa.

29 April 2010

Cuap tentang Psikopat

Kacauuu, beberapa waktu ini sering menemui kasus psikopat di meinlen. Ada dokter bernama Zheng Minsheng yang tiba-tiba ngamuk pakai pisau, sampai bunuh 8 anak segala. Untungnya ditangkap, dan sudah dihukum mati. Tapi pada saat yang hampir bersamaan dengan hukuman matinya, malah ada guru bernama Chen Kangbing yang pakai sejenis belati untuk main tikam 15 murid dan seorang guru di sekolah lain.

Mungkin dianggapnya sedang bermain game counterstrike, sama seperti seorang remaja yang dikeroyok sekelompok gamer karena merasa dicurangi bermain game simulasi perang itu. Namun yang paling parah tampaknya Guo Liwei yang membunuh Zhao Yan, teman sekamarnya, hanya karena mengorok!

Bukan berarti portal berita Indonesia bebas dari artikel pelaku kejahatan psikopat yang mampu memperkosa, menyiksa bahkan membantai sesamanya. Hanya saja berita lokal lebih gampang didapatkan, bila sudah dalam taraf internasional biasanya lebih sedikit karena tersaring filter atau kalah tenar dibandingkan berita lainnya.

Sekedar bercermin dengan kasus di meinlen sana, yang banyak pihak seringkali sudah menganggap lebih maju, makmur, dan bahagia. Bukankah psikopat yang terutama yang memiliki kehidupan "normal" seperti anggota masyarakat lainnya terbentuk oleh tekanan hidup dan merasa tidak bahagia? Mungkin kita harus memberi definisi ulang kepada arti kata makmur, sukses, dan bahagia itu sendiri.

Jangan sampai Indonesia hanya mengejar kesuksesan bidang ekonomi yang terlihat pada kejayaan korporasi saja tanpa mempedulikan kesejahteraan hidup masyarakatnya, apalagi kesehatan fisik dan mental mereka. Karena bisa jadi pribadi-pribadi yang tidak mampu menjaga integritas dirinya akan menjadi hancur berantakan dan berbuat hal yang sangat merugikan pihak lain seperti ini.

------------------------

Guru di Cina Tikam 15 Murid dan Seorang Guru
Kamis, 29 April 2010 | 11:06 WIB

TEMPO Interaktif, Guangzhou - Seorang guru menikam 15 murid sekolah dasar dan guru dengan belati di Cina selatan, menyebabkan para korban luka-luka. Pelaku diduga mengalami gangguan mental. Demikian media melaporkan, Kamis waktu setempat.

Amuk berdarah ini berlangsung Rabu di kota Leizhou, Provinsi Guangdong, bersamaan dengan ekskusi mati untuk pembunuh delapan murid SD bulan lalu dalam sebuah serangan yang mengagetkan di Cina.

Kantor berita Xinhua mengutip keterangan juru bicara departemen pendidikan provinsi Chen Riwen, mengatakan pelaku diduga kuat mengalami gangguan jiwa dan dalam posisi cuti karena sakit sejak 2006. Kini polisi masih menyelidiki motif penikaman tersebut.

Salah seorang korban kondisinya sangat kritis, kata direktur pusat komando di Biro Keamanan Publik Leizhou, Qin.

Pelaku diidentifikasi oleh pejabat setempat bernama Chen Kangbing, 33 tahun, masuk ke dalam Sekolah Dasar Leicheng pada pukul tiga sore waktu setempat langsung menikam 15 murid dan guru, demikian Xinhua melaporkan. Dia selama ini mengajar di SD Hongguan dekat kota Baisha. Sekarang dia dalam pengawasan polisi.

Mengutip keterangan seketaris Partai Komunis kota Leizheou, Li Changwu, Xinhua menjelaskan murid kelas empat dan lima ditusuk di bagian kepala, punggung dan lengan.

Seorang perawat di klinik gawat darurat di Rumah Sakit Rakyat Leizhou mengatakan staf di sana fokus pada perawatan delapan murid yang terluka di bagian kepala. "Salah satu di antara mereka hidupnya terancam," kata perawat yang mengaku bernama Wu.

Seorang pria dari departemen bedah Rumah Sakit Leizhou mengatakan tujuh siswa kondisinya kritis. Dia menolak menyebutkan namanya.

------------------------

Bekas Dokter Bunuh 8 Anak Sekolah dengan Pisau
Selasa, 23 Maret 2010 | 13:56 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Seorang bekas dokter, bersenjatakan sebuah pisau besar, membunuh delapan anak dan melukai lima orang lainnya di sebuah sekolah dasar di China bagian timur, Selasa. Enam di antara korban tewas meninggal di lokasi kejadian.

Kantor berita Xinhua melaporkan, pelaku kemudian ditangkap setelah melancarkan serangan pada pukul 07.20 waktu setempat. Peristiwa itu terjadi di Nanping City Experimental Elementary School di Provinsi Fujian.

Seorang bernama Wu di Kantor Pemerintah Kota Nanping mengatakan, pelaku adalah bekas dokter klinik komunitas yang memiliki sejarah masalah kesehatan mental. Menurut Wu, pelaku berusia 41 atau 42 tahun. Ia telah mengundurkan diri dari posnya di klinik komunitas, tetapi tidak diketahui pasti kapan.

Setelah kejadian tersebut, sekolah itu langsung ditutup dan anak-anak dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

China telah mengalami serangkaian serangan terhadap anak-anak sekolah dalam beberapa tahun terakhir. Sering kali motifnya dendam pribadi atau dilakukan orang dengan masalah kejiwaan.

------------------------

Cina Eksekusi Pembunuh Delapan Murid Sekolah Dasar
Rabu, 28 April 2010 | 14:49 WIB
Besar Kecil Normal

TEMPO Interaktif, Seorang mantan dokter pembunuh delapan murid sekolah dasar di Provinsi Fujian, Cina timur, telah dieksekusi. Demikian media melaporkan.

Zheng Minsheng, 42 tahun, ditembak mati di kota Nanping setelah pengadilan tinggi Cina menyetujui hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya. Seperti yang diberitakan kantor berita Xinhua.

Eksekusi berlangsung sebulan setelah dia dinyatakan terbukti bersalah oleh pengadilan karena membunuh delapan siswa dengan cara menikam murid sekolah dasar di kota Nanping.

Polisi mengatakan dia melakukan tindakan keji setelah putus hubungan dengan pacarnya.

Sejumlah laporan menyebutkan, pelaku memiliki sejarah mengidap penyakit jiwa, tetapi media mengutip pernyataan polisi bahwa hal itu tidak benar.

Selain menewaskan delapan murid, dia juga melukai lima siswa pada serangan 23 Maret itu.

Zheng divonis bersalah pada 8 April. Meskipun mengajukan banding atas hukuman matinya namun pengadilan tinggi menolak.

------------------------

Seorang Mahasiswa Cina Bunuh Teman Sekamar karena 'Ngorok'
Jum'at, 26 Maret 2010 | 10:16 WIB

TEMPO Interaktif, Beijing - Seorang mahasiswa di Cina menusuk teman sekamarnya hingga tewas karena temannya tersebut terlalu sering mengorok. Menurut media massa di Cina, mahasiswa tersebut divonis hukuman mati yang ditangguhkan sementara.

Menurut Xinhua, pengadilan di Changcun, Provinsi Jalin, memvonis hukuman mati yang ditangguhkan sementara kepada Guo Liwei, 24 tahun. Terdakwa menusuk teman sekamarnya hingga tewas pada November lalu.

Hukuman mati yang ditangguhkan sementara biasanya berubah menjadi hukuman penjara seumur hidup setelah dua tahun jika terdakwa menunjukkan perangai yang baik.

Guo mengaku menusuk dada dan punggung Zhao Yan, 23 tahun, di kamar mereka di Jilin Agricultural University. Guo sebelumnya mengeluh kepada Zhao karena Zhao sering mengorok saat tidur. Guo pun mempublikasikan video Zhao sedang mengorok di situs universitas. Akibat publikasi video tersebut, Guo dan Zhao bersitegang.

Guo juga dihukum membayar 270 ribu yuan kepada keluarga korban.

------------------------

Dituding Curang, Kepala Gamer Ditusuk Pisau
Selasa, 23/03/2010 07:08 WIB

Jakarta - Seorang gamer dituding melakukan perbuatan curang saat bermain game. Gara-gara hal sepele itu, kepala bocah 17 tahun itu ditusuk pisau.

Insiden ini terjadi di sebuah warung internet di Provinsi Jilin, China. Beberapa gamer terlibat cekcok setelah salah satunya dituding curang dalam game Counter Strike.

Gamer berusia 17 tahun itu disebut menerapkan wallhack, yaitu cara curang yang membuat tembok di dalam permainan Counter Strike bisa ditembus peluru. Ini tentu akan memudahkannya dalam membunuh musuh yang bersembunyi.

Sekelompok gamer yang tak terima dengan aksi curang itu mengkonfrontir sang remaja. Baku hantam terjadi, dan sebuah pisau pun akhirnya menancap di kepalanya.

Ajaibnya, sang remaja tak mengalami luka fatal. Bahkan, menurut dokter yang memeriksanya, pisau itu tak mengenai pembuluh darah besar apapun sehingga tak terjadi pendarahan dalam.

Seperti dikutip detikINET dari GameSpy, Selasa (23/3/2010), sang gamer bahkan tak kehilangan fungsi motorik. Meskipun pisau itu sebenarnya menembus area yang mengatur kemampuan motorik.

Remaja yang tak disebutkan namanya itu harus menjalani operasi selama 10 jam untuk melepaskan pisau dari kepalanya. Ia kemudian masih harus berada di bawah pengawasan dokter di rumah sakit.

15 April 2010

Cuap tentang Kepala Polisi

Sepertinya pekerjaan kepala deputi polisi memang tidak cukup bagi Wen Qiang, mantan kepdep wilayah tenggara meinlen. Karena terbukti akan kejahatan melindungi pelaku kriminal dari 5 geng penjahat, menerima suap, pemerkosaan, dan penipuan properti. Dengan keputusan pelaksanaan hukuman mati bagi Wen, menjadikannya sebagai terdakwa resmi paling senior sejak operasi pemberantasan geng dimulai bulan Juni tahun lalu.

Rakyat yang menyaksikan keputusan tersebut tampaknya puas dan bergembira akan hasilnya pada berita yang diumumkan. Mungkin wen telah dikenal secara luas namun tak tersentuh karena jabatannya yang tinggi.

Selain korupsi yang dinyatakan memiliki nilai sampai 12 juta yuan, Wen juga didakwa memerintahkan anakbuahnya untuk membuat seorang wanita mabuk dan berhubungan intim berlawanan dengan kehendaknya di sebuah hotel pada Agustus 2007. Wen tak mampu menjelaskan ketika ditanya asal sumber aset keluarganya yang mencapai 10,4 juta yuan.

Secara tegas keputusan pengadilan ini telah memulihkan kepercayaan rakyat yang selama ini tertindas oleh aparat korup dan mencerminkan sikap dan niat pemerintah untuk memberantas korupsi.

Indonesia berikutnya? Semoga saja!

-------------------------------

Chongqing hails death for biggest fish
Updated: 2010-04-15 07:49

Municipality's ex-police chief convicted of protecting gangs, rape and property scams

CHONGQING - Wen Qiang, former deputy police chief of Southwest China's Chongqing municipality, was sentenced to death on Wednesday after being found guilty of protecting five organized gangs, accepting bribes, rape and property scams.

As former deputy director of Chongqing public security bureau from 1997 to 2008, following which he was appointed the director of the municipality's justice bureau, Wen, 55, is the most senior official convicted in the gang-crushing operation that began last June.

Though Wen can appeal the sentence, about 200 local residents waiting outside the Chongqing No 5 Intermediate People's Court rejoiced as they heard news of the verdict.

"I'm so happy," screamed 36-year-old Wang Meng after a man rushed out of the courtroom and announced the court's verdict. "Death for Wen is justice served. We are satisfied," Wang added.

As a soulless-looking Wen, along with three other convicted policemen, was being driven away from the court, the crowd burst into applause, with some residents shouting: "Kill him, Kill him!"

Wen remained silent throughout the trial on Wednesday and kept a straight face when the death sentence was delivered.

According to the verdict, Wen accepted 756,500 yuan ($110,800 yuan) including currencies and assets converted, of bribes from five convicted organized gangs from 2003 to 2008, and provided protection and connived with the gangsters in crimes ranging from running gambling dens, prostitution and drug businesses to monopolizing the pork market.

In one specific case in September 2007, even though Wen was aware Wang Tianlun's gang was under investigation, he obstructed police work and helped Wang escape punishment, according to the court.

Following Wen's detention last August, Chongqing's stormy gang-crushing operation netted as many as 3,000 suspected gangsters, many of whom were respected businessmen or politicians, and about 50 legal officials. The sweep triggered a complete reshuffle of the Chongqing police department.

The court heard Wen had accepted bribes totaling 12.11 million yuan (4.49 million through his wife) and abused his power to help bribers secure promotions, get transfers or win business bids.

According to the court, three of Wen's protgs - who were heads of the criminal police division, public transportation security police division and public security division under the municipal police bureau - had bribed him with 420,000 yuan to get quick promotions.

The three - Huang Daiqiang 48, Zhao Liming, 50, and Chen Tao, 48 - were also convicted of protecting gangs, and received jail terms of 20 years, 17 and a half years and 19 and a half years respectively.

Wen was also found guilty of raping a girl. On August 28, 2007, Wen instructed his men to get a girl drunk and then had sexual intercourse with her against her will in a hotel room.

Wen was unable to explain the source of assets worth 10.44 million yuan his family owned.

The court ordered the confiscation of all of Wen's personal property and deprived him of political rights for life.

Pan Jinggui, a law professor at the Chongqing-based Southwest University of Political Science and Law, said: "The verdict has sounded an alarm to all police officials - cherish, don't abuse, the powers given to you."

"It also reflects the government's determination to fight corruption and has restored the public's confidence in the judiciary," he said.

The publicity department of the Chongqing municipal public security bureau refused to comment on Wen's sentence and did not say if the gang-sweeping operation would continue

29 Maret 2010

Cuap tentang Mainan Beracun (2)

Tambahan mengenai racun pada mainan made in meinlen. Ada bahan yang baru menimbulkan masalah di negeri tetangga, phthalate yang digunakan pada bahan plastik mainan untuk menambah kelenturannya ternyata mengakibatkan muntah-muntah, diare dan bahkan kematian dalam jumlah besar dan rentang waktu yang lama.

Penyebaran racun ini bahkan terjadi dari sentuhan dengan bahan yang mengandung phthalate, bahaya sekali karena dengan mudahnya keracunan ini dimulai dari saat yang paling awal sekalipun (memilih mainan). Semakin banyak yang terungkap, semakin seram rasanya untuk mempercayai pengawasan mutu dan keamanan produk meinlen yang sering sekali lolos sensor ini. Sebenarnya ada tidak yah sensornya? Tampaknya pihak pemerintah meinlen tidak berkomentar mengenai hal ini.

-------------------------

17 Bocah Keracunan Mainan Dari Cina
Jum'at, 05 Maret 2010 | 10:35 WIB

TEMPO Interaktif, Singapura – Tujuh belas murid sekolah dasar di Singapura bulan lalu dilarikan ke rumah sakit karena muntah-muntah dan diare. Dari hasil pemeriksaan, seperti diberitakan Jumat, (5/3), mereka mengalami keracunan tapi bukan dari makanan melainkan mainan.

Ketujuh belas siswa itu diketahui membeli mainan di pameran sekolah dan bermain dengannya. Tak lama kemudian para bocah itu mengambil makanan di pesta sekolah tanpa membersihkan tangan lebih dulu.

Setelah diperiksa diketahui mereka keracunan phthalate, sebuah zat kimia yang ditambahkan ke plastik bahan mainan untuk menambah kelenturan mainan tersebut.

Dari hasil penelusuran, mainan berupa gantungan kunci berbentuk kedelai yang bila dikupas akan keluar butiran kedelainya itu, ternyata buatan Cina. Disebutkan racun dari mainan menempel ke tangan para bocah saat mereka memainkannya.

Peristiwa ini membuat kepala pengawas konsumen Singapura menghimbau pemerintah untuk memastikan mainan yang masuk ke Singapura aman.

Adapun phthalate ternyata tidak hanya menyebabkan diare dan muntah-muntah tapi juga menyebabkan sakit perut. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam rentang waktu yang lama, zat itu bisa menimbulkan kematian.

14 Maret 2010

Cuap tentang Mainan Beracun

Lagi, sedikit tambahan update mengenai mainan dari meinlen yang beracun. Seperti perkiraan cimur sebelumnya, kalau sampai di amerika sana, tentu sudah sampai juga disini. Jadi bagi para orang tua harap berhati-hati dalam memilih mainan bagi anaknya agar tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan beracun yang dapat membahayakan keselamatan.

----------------------------

80 Persen Mainan Produk China Disinyalir Beracun
Sabtu, 13 Maret 2010 | 12:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-- Sekira 80 persen produk China yang beredar di pasar Indonesia menggunakan bahan baku cat yang berbahaya dan tidak ramah lingkungan. Mainan asal China ini disinyalir mengandung racun. Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pegiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) Dhanang Sasongko, kepada Kompas.com, Jakarta, Sabtu ( 13/3/2010 ).

Hal itu terungkap berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh APMETI terhadap produk-produk mainan China tahun 2007 . "Berdasarkan penelitian kita, 3 dari 4 mainan China itu mengandung racun. Sekitar 80 persennya mengandung timbal dan itu tidak layak konsumsi bagi anak-anak," ungkapnya.

Pascaperdagangan bebas Asean-China (ACFTA) produk mainan China memang semakin membanjiri pasar mainan Indonesia. Tak hanya itu, harganya pun juga semakin miring dibandingkan sebelumnya. Jika gempuran produk-produk China itu semakin tak terbendung, tidak menutup kemungkinan banyak industri mainan yang gulung tikar. Bahkan, saat ini sekira 30 hingga 40 persen perajin mainan anak memilih untuk banting stir dan beralih profesi menjadi penjual mainan China.

"Mereka sudah tidak mampu produksi karena sudah kalau. Biaya produksinya jauh lebih mahal dibandingkan produk China. Jadi mereka memilih menjadi penjual mainan China," tutur Dhanang.

Sebenarnya, papar Dhanang, kondisi ini telah terjadi sejak krisis moneter 1997-1998 lalu. Saat itu, produk lokal terhempas produk China yang semakin merajai pasar. Setelah ACFTA diberlakukan, kondisi ini semakin parah."Saat moneter dulu kan pembeli mencari yang murah, jadi yang dari China lebih laku," cetusnya.

Karenanya berbagai upaya perlu ditempuh untuk menyelamatkan industri mainan anak dalam negeri. Salah satunya ialah pemerintah perlu segera menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk mainan. Dengan pemberlakuan SNI ini, otomatis pasar mainan anak-anak dalam negeri akan terlindungi dari produk-produk nonstandar yang menggunakan bahan baku berbahaya. "Karenanya kami mendesak pemerintah untuk memberlakukan hal ini. Jadi kan produk China yang kurang memenuhi standar itu akan dibatasi," tandasnya.

04 Maret 2010

Cuap tentang Pegunungan Halleluya Avatar

Ada-ada saja cara meinlen buat mendompleng ketenaran prestasi global dari film Avatar karya agung James Cameron terakhir ini. Berbekal alasan bahwa pegunungan "Lajur Langit Selatan" adalah sumber inspirasi bagi pegunungan Halleluya yang ada di dalam film tersebut, secara resmi pemerintah mengubah nama yang telah disandang oleh pegunungan itu sesuai dengan nama di dalam film.

Okelah kalau mengakui panorama meinlen yang masih jarang tersentuh manusia itu adalah hal yang baik, tapi mengubah namanya hanya karena semata-mata "biar ikut ngetop dan eksis" adalah pilihan yang buruk. Secara nama yang sudah ada sebelumnya merupakan warisan leluhur yang tidak ternilai dan mengandung catatan sejarah yang dapat diangkat daripada dilacurkan demi eksistensi semata.

Cara seperti ini malah tidak simpatik di mata cimur, dan terkesan tidak menghargai bangsa sendiri tapi menyerah kepada "jajahan" barat. New Zealand yang notabene menjadi tempat shooting khusus dunia "Middle Earth" dalam film Lord of the Ring tidak mengubah padang rumput lokasi shootingnya menjadi "Field of Rohan" atau lainnya. Tidak perlu hal yang seperti itu, tapi yang diperlukan adalah promosi dan pemeliharaan keindahan alam yang bebas dari eksploitasi manusia, seperti contoh buruknya hutan di Brazil dan Kalimantan yang makin menggundul.

---------------------------

Gunung Avatar Ada di China
Senin, 25 Januari 2010 | 19:41 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Sebuah puncak terjal di China selatan yang memiliki pemandangan indah telah dinamai ulang berdasarkan nama pegunungan melayang yang ada di film laris Hollywood, Avatar, dengan harapan dapat mendulang uang dari kesuksesan film itu.

"Lajur Langit Selatan" di Zhangjiajie di Provinsi Hunan selatan secara resmi diganti namanya menjadi "Pegunungan Halleluya Avatar" dalam sebuah perayaan, Senin (25/1/2010), menurut laman resmi Pemerintah Zhangjiajie. www.zjj.gov.cn

Pemerintah mengatakan bahwa Pegunungan Halleluya melayang di film itu terinspirasi oleh Lajur Langit Selatan karena fotografer dari Hollywood telah mengambil gambar di lokasi itu pada 2008. "Banyak gambar yang dia ambil kemudian menjadi prototipe berbagai elemen di film Avatar, termasuk Pegunungan Halleluya," menurut laman itu.

Avatar yang disutradarai oleh James Cameron sejauh ini telah memperoleh pendapatan 1,841 miliar dollar AS dari penjualan tiket di seluruh dunia. Hal itu menjadikannya sebagai film internasional terbesar sepanjang sejarah.

Bioskop di China pekan lalu mulai menghentikan penayangan versi 2D dari Avatar untuk memberikan tempat bagi film-film lokal menjelang perayaan Tahun Baru China, sekalipun versi 3D yang lebih populer masih tersedia.

Avatar sejauh ini telah mengantongi pendapatan sebesar 80 juta dollar AS di China, dan menjadi film paling populer di negara itu. Zhangjiajie berharap dapat turut mendompleng kepopuleran itu.

Wisatawan sekarang dapat bergabung dalam Wisata Magis ke Avatar-Pandora atau Wisata Penuh Keajaiban ke Pegunungan Melayang Avatar menurut layanan perjalanan wisata Zhangjiajie di lamannya, www.citszjj.com

. "Pandora sangat jauh, tapi Zhangjiajie cukup dekat," kata pemerintah kota dalam lamannya.

"Selamat datang ke Zhangjiajie untuk melihat Pegunungan Halleluya Avatar dan menemukan dunia yang sesungguhnya dari Pandora," katanya.

11 Februari 2010

Cuap tentang Cheongsam

Mengingat Imlek hampir tiba, cimur akan bahas salah satu komponen penting dalam budaya cina, yaitu kostum.

Pakaian tradisional budaya cina yang banyak dikenal oleh masyarakat modern sekarang ini disebut sebagai cheongsam. Itu lho, yang bentuknya mirip baju kungfu. Ciri khasnya adalah, untuk cowok lengan panjang dengan kancing bertali pengikat horizontal di tengah garis badan bagian depan. Sedangkan untuk cewek, penutupnya melintang diagonal dari leher ke arah ketiak.

Banyak yang menyebut cheongsam sebagai baju untuk cowok, atau semua gender, dan qi pao sebagai baju untuk cewek. Ini adalah salah kaprah bahasa yang berkembang dari sebutan cheongsam yang asalnya adalah dari Shanghai untuk menyebut baju khusus cewek, dan qi pao yang merupakan bahasa mandarinnya. Sedangkan sebutan untuk baju khusus cowok adalah changsan.

Tradisi perkembangan bentuk cheongsam juga menarik, berasal dari sejarahnya yang gombrong (longgar) seperti changsan, kemudian berubah menjadi slender (ramping) dan terkenal sampai sekarang sebagai gaya shanghai yang dulu sempat menjadi pusat holywood glamour di cina. Jaman sekarang cheongsam bukan hanya dipakai oleh keturunan cina, namun juga menjadi seragam ataupun kostum pada event tertentu, juga untuk menangkat semangat nasionalisme (lebih tepatnya kesukuan cina) dan trend di antara penggila mode.

Sumber : Wikipedia

16 Januari 2010

Cuap tentang Sosis Bom

Intermezzo! Ini usaha bunuh diri yang kreatif, lebih kreatif daripada sekedar lompat dari lantai 5 di mal. Well, sebenarnya bukan usaha bunuh diri juga sih, tapi lebih sekedar cari perhatian saja. Akibat stres setelah diputus pacar, He mengikatkan jejeran sosi di badannya seperti layaknya seorang teroris yang memasang bom bunuh diri dengan jejeran dinamit. Pertama-tamanya pasti memang mengagetkan, tapi saat sadar itu cuma sosis jadi bahan lelucon deh. Selain menyebabkan kehebohan (dan mungkin kemacetan), tampaknya tidak merugikan orang lain lagi, tapi tidak jelas juga setelah diamankan sanksi apa yang akan diterimanya.

-----------------------------

Diputus Pacar, He Jadikan Sosis sebagai Bom Bunuh Diri
Rabu, 23 Desember 2009 | 11:59 WIB

BENXI, KOMPAS.com — Polisi China selama satu jam bergelut dengan seorang pria yang hendak melakukan pengeboman bunuh diri. Mereka kemudian menyadari, pria itu hanya bersenjatakan sosis.

He (23) mengancam akan meledakan sebuah restoran bersama tamu-tamunya di Benxi, China bagian utara, kecuali jika para staf restoran itu menyerahkan isi brankas alias uang. Polisi penjinak bom kemudian dipanggi ke lokasi dan dengan cepat mengetahui bahwa peralatan yang digunakan pria itu hanya sosis, olahan dari daging babi.

"Ketika kami melihat apa yang ada di sekitar pinggangnya, kami tidak tahan tertawa. Beberapa dari sosis itu masih berkemasan," kata salah seorang petugas penjinak bom sebagaimana dilansir Telegraph, Rabu (23/12/2009).

He mengatakan kepada polisi bahwa dia merencanakan penyerangan itu karena stres telah diputus pacarnya. Katanya, "Saya memerlukan sejumlah kegemparan dalam hidup dan untuk maksud itu sepertinya telah berhasil." Tidak dilaporkan apa konsekuensi hukum yang bakal diterima pria iseng tersebut.

12 Januari 2010

Cuap tentang Perhiasan Cadmium

Masih ingat kasus mainan anak-anak yang mengandung timah pada catnya di tahun 2007 dulu? Setelah ditelusuri, ujung mata rantainya berasal dari meinlen. Lalu kasus keracunan makanan dengan kandungan melamine? Oknumnya lagi-lagi orang meinlen. Sekarang muncul kategori perhiasan anak-anak yang mengandung Cadmium, sebuah bahan yang digunakan secara luas pada batere NiCad.

Cadmium bukannya bahan yang cocok untuk digunakan pada barang anak-anak, terutama karena walaupun dilapisi dengan cat, bisa saja mereka terekspos tanpa sadar dengan kandungan beracun ini. Dan seperti diketahui, Cadmium sangatlah beracun, walaupun dalam konsentrasi rendah sekalipun. Yang mengagetkan, ternyata kandungan Cadmium dalam perhiasan yang dibuat cerah dan menarik ini ada yang mencapai 91% (sumber : USA Today).

Bukan hanya itu, kembali ditemukan kandungan timah bersamaan dengan Cadmium di dalam perhiasan jenis gelang dan kalung. Peringatanpun diberikan kepada pihak manufaktur di Asia agar tidak menggunakan bahan beracun lain untuk menggantikan timah pada hasil produksi mereka.

Tidak heran harganya murah, dan selain menarik karena dilapisi cat yang cerah dan memantulkan sinar, termasuk ringan dan terasa seperti memegang plastik. Baru ingat, kemarin ini cimur baru saja membeli gelang yang hurufnya bisa dipilih sendiri. Jangan-jangan mengandung Cadmium konsentrasi tinggi.

Sumber Lokal : Tempo Interaktif

02 Januari 2010

Cuap tentang Gus Dur


Shock! Itu yang pertama terlintas dalam benak cimur saat mendengar kabar wafatnya Gus Dur, mantan Presiden RI ke-4 yang kontroversial itu. Mengingat cukup banyak tokoh terkenal yang meninggal tahun ini, mulai dari David Carradine, Michael Jackson, sampai tepat menjelang Tahun Baru ditutup dengan wafatnya Gus Dur diikuti teman dekatnya Frans Seda, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi pada pemerintahan Megawati.

Gus Dur, atau dipanggil dengan nama resminya Abdurrahman Wahid, merupakan salah satu tokoh nasional yang karismatik dan dikenal dengan sikapnya yang doyan nyeletuk, membanyol hal-hal yang serius dengan sentilan. Selain merupakan tokoh utama dalam organisasi NU dan dianggap tetua yang selalu dicari untuk diminta nasehat dan petuahnya, iapun pernah terjun langsung dalam kancah politik Indonesia. Tepatnya saat kebangkitan demokrasi yang meruntuhkan pemerintahan totaliter Soeharto di Orde Baru.

Bersama koalisi para pendukung demokrasi saat itu (terutama pasangan yang terkenal yaitu Amien Rais dan Megawati), ketiganya bagaikan kekuatan Samkok dari legenda cina kuno yang mampu menggulingkan tirani menuju masa depan Indonesia yang lebih baik (paling tidak itulah tujuan utamanya saat itu). Gus Dur pun naik takhta menjadi Presiden RI ke-4 menggantikan Habibie yang menjabat sebagai Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mengundurkan dirinya.

Cukup menonjol dengan profilnya yang bisa dibilang bukanlah manusia sehat lahir (secara syarat untuk menjadi pemimpin Indonesia adalah sehat secara lahir dan batin), Gus Dur tidaklah mampu melihat secara jelas, sehingga seringkali dilecehkan pendukung tokoh lain sebagai "Presiden yang buta". Pada saat memerintah itulah ia menelurkan kebijakan-kebijakan yang agak mengagetkan banyak orang, seperti mengakui dirinya keturunan cina/tionghoa (yang merupakan minoritas yang tertekan) dengan berani di muka umum. Belakangan Gus Dur dilengserkan aliansi di balik layar yang mendukung Amien Rais demi mencegah tindakan ngeyelnya lebih jauh dan digantikan oleh Megawati.

Secara prinsip dan persepsi, Gus Dur adalah sosok yang sangat mendukung pluralitas dan masyarakat yang beragam. Tidak pernah sekalipun ia hanya mendukung golongannya sendiri yang notabene merupakan komunitas terbesar di Indonesia, malah dengan berani menjadi suara untuk membela kepentingan rakyat kecil dan minoritas. Untuk hal ini ia amat dihormati oleh banyak pihak dari berbagai golongan dan mungkin kurang disukai oleh banyak pihak dari golongannya sendiri. Sebagai contoh paling tepat, Gus Dur bisa dipastikan akan selalu diingat jasanya oleh komunitas keturunan cina sebagai Presiden RI yang meresmikan hari perayaan Imlek sebagai hari besar nasional.

Tidak pernah sebelumnya, ada presiden RI yang setelah masa berkuasanya, bahkan saat kematiannya masih sangat dihormati oleh segenap rakyat Indonesia selain Gus Dur, dan tentunya pendiri RI Soekarno. Bila ia masih sempat membanyol dengan kalimat ciri khasnya, rasa-rasanya ia akan mengeluarkan pendapat berikut,"Larang buku Gurita Cikeas? Gitu aja kok repot?"

----------------------------

Gus Dur Berpesan Kaum Fundamentalis Jangan Dijauhi
Kamis, 31 Desember 2009 | 07:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir hidupnya, kepedulian mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid terhadap persoalan toleransi dan kerukunan umat beragama, tetaplah besar sehingga menitipkan pesan pada tokoh Katolik untuk memperlakukan kaum fundamentalis secara lebih bijak.

Romo Benny Susetyo, Sekretaris Eksekutif Hubungan Antaragama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, Rabu (30/12/2009) malam, merujuk pada pertemuan antara Ketua Dewan Kepausan untuk Dialog antar Agama Vatikan Kardinal Jean Louis Tauran dengan KH. Abdurrahman Wahid pada November 2009. "Saat itu Gus Dur berpesan agar kaum fundamentalis jangan dijauhi tetapi harus dicintai," katanya mengutip salah satu pesan Gus Dur.

Menurut Romo Benny, Gus Dur adalah tokoh besar bagi bangsa Indonesia. Ia sangat memperhatikan isu-isu pluralisme dan mementingkan arti dari kejujuran. Selama hidupnya, Gus Dur dikenal sebagai sosok yang sangat mendedikasikan jiwa dan raganya untuk bangsa Indonesia.

"Menurut saya, hidup Gus Dur semata-mata untuk bangsa dan negara. Beliau meninggalkan kepentingan pribadinya untuk bangsa, orang yang mencintai bangsa dan menyediakan waktu untuk bangsa," kata Romo Benny yang merupakan teman dekat dari almarhum Gus Dur.

Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang hangat dan tidak pernah lepas dari guyonan-guyonan yang menyegarkan. Guyonan itulah menjadi ciri khas Gus Dur yang selalu diingat.
Lebih lanjut Romo Benny mengatakan, meski didera sakit, Gus Dur masih sempat mengucapkan Selamat Natal padanya melalui telepon pada 25 Desember 2009.

"Pada 25 Desember, beliau menghubungi saya untuk mengucapkan Selamat Natal. Saat itu Gus Dur sempat mengeluh karena sakit gigi, tapi tetap saja Gus Dur bilang masih sehat," katanya.
Dalam perbincangan tersebut, Romo Benny mengaku menerima pesan dari Gus Dur yaitu untuk menjaga Shinta Nuriyah Wahid, istri Gus Dur.

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia pada usia 69 tahun karena sakit di RSCM Jakarta, Rabu pukul 18.40 WIB. Abdurrahman Wahid menjabat Presiden RI keempat mulai 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Putra pertama dari enam bersaudara itu lahir di Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur, pada 4 Agustus 1940. Gus Dur menikah dengan Shinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenni), Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari.