Amazon Ad Tag

05 Mei 2008

Cuap tentang cina murtad

Ga disangka, ternyata banyak juga yang merasa sebagai cina murtad di luar sana. Walaupun dengan beragam kondisi, mereka merasa istilah itu cukup menggambarkan diri mereka sebagai pribadi pemberontak yang ingin melepaskan diri dari kekangan ke-cina-an. Walau pada akhirnya seorang cina murtad tidak dapat lari dari takdirnya sebagai seorang cina, istilah cina murtad telah memberikan visi yang lebih dan harapan bagi masa depan mereka (halaah ... terlalu muluk dan gombal deh yang terakhir ini). Pada akhirnya, ekhe mencoba meringkas dan memberikan pendapat dan sudut pandang ekhe mengenai cina murtad :

status cina murtad cuma sebuah status kritik untuk para cina fanboy aja soal tradisi berdasarkan mitos yg dipaksakan, soal fanatik buta terhadap cina, soal kebudayaan dan seluk beluknya. mungkin sekalian membuka perang dingin antara anti cina dan fanboy cina juga, dan publikasi gratisan buat cina. yang benci bisa liat ada apa dengan cina? yang fanboy bisa menghayati ayat ayat cina. yang penting ga benci atau fanatik butalah, liat dan rasakan sendiri, perlu ga dipaksain atau dibenci?

kritik mengajak orang untuk berpikir, soalnya kalo sudah dipengaruhi rasa benci atau fanatik bakal susah berpikir. cina murtad itu sebuah kritik. titik.

--------------------------

kira-kira begitulah yang ekhe maksudkan dalam blog ini. siapa tau aja pada sensi en emosih jihwa.

Cuap tentang warna patung di RRC

Patung karya pahat "Fly" senilai 2 juta yuan (2,6 milyar rupiah) di terminal baru bandar udara Tianjin (kota pelabuhan di timur laut RRC) diturunkan dari tempatnya 3 minggu sebelum diresmikan, setelah wakil gubernur setempat merasa tersinggung ketika melihatnya saat berkeliling disana. Berita ini dilaporkan situs China Central Television (CCTV) Selasa 29 April 2008. Hasil karya selama 2 tahun ini dibuat oleh seorang seniman bernama Qu Jianxiong, dan disebutkan oleh sang seniman bahwa patung tersebut divonis dengan hukuman mati karena wakil gubernur tidak menyukai warnanya. Keberatan satu pejabat membuat heboh seluruh pihak bandar udara yang mengirimkan pesan singkat menyuruh media agar tidak memberitakan penurunan karya itu lewat sms dan email. Lucunya, CCTV membandel dan meliput secara terbuka, langka sekali karena biasanya media RRC sangat patuh dan tunduk takut kepada pemerintah, apalagi untuk memberitakan bobroknya pejabat.

Selain itu, akhir-akhir ini banyak kritik berdengung mengenai tingkah para pejabat yang suka menghamburkan uang rakyat terutama dalam proyek publik yang berbiaya mahal (di luar terbukanya korupsi dana). Selain itu, tahun lalu ada penghentian pembangunan patung naga beton senilai 3 juta yuan (397,6 milyar rupiah) sepanjang 21 kilometer yang berada di pegunungan karena masalah lingkungan.

Sumber : Suara Pembaruan, Minggu 4 Mei 2008.