Buat para penghuni pecinan daerah glodok sejak jaman baheula dulu, tampaknya tahu tradisi ini. Tiap tanggal 22 Desember yang notabene juga merupakan hari Ibu, turunan cina juga merayakan yang disebut dengan Tang Che, atau hari makan onde.
Onde yang dimakan sebaiknya buat sendiri, dan penampilannya seperti yang biasa dibeli, yaitu berwarna putih, hijau, atau merah. Malam sebelumnya, tanggal 21 malam, anggota keluarga berkumpul berceloteh sambil menggulung bahan onde yang lengket itu menjadi batangan panjang yang kemudian dipotong-potong (biasanya dengan gunting) menjadi butiran pendek untuk berikutnya dipilin oleh tangan menjadi bola-bola kecil sebesar kelereng.
Ada aturan khusus dalam membuat onde ini, memilin butiran kelereng hanya boleh dilakukan oleh tangan kanan. Alasannya, karena tangan kiri buat cebok. Tampaknya alasan yang dibuat-buat ini merupakan warisan penjajahan belanda kala itu yang sangat dexteraphilia (pencinta tangan kanan). Setelah seluruh ondenya selesai dibuat, butiran-butiran tersebut ditebar merata di sebuah penampung luas dengan sedikit taburan tepung untuk mencegah lengket, dan didiamkan semalaman.
Besoknya, semua butiran itu akan dimasak untuk dinikmati seluruh keluarga, dan dibagikan kepada keluarga yang sedang berkabung (kalau berkabung tidak boleh buat bacang dan onde sendiri). Cara makannya pun ada aturannya, sejak dulu dibiasakan untuk membatasi jumlah onde yang disantap maksimal sesuai dengan umurnya. Jadi buat yang masih kecil, pasti rasanya tidak adil dan iri dengan saudara-saudarinya yang lebih tua umurnya. Namun di lain pihak, untuk yang sudah manula malah menjadi beban karena jatahnya banyak sekali.
Jadi, selamat menikmati onde-ondenya besok wahai penghuni pecinan :D
Selamat hari Ibu dan Happy Tang che :D
Onde yang dimakan sebaiknya buat sendiri, dan penampilannya seperti yang biasa dibeli, yaitu berwarna putih, hijau, atau merah. Malam sebelumnya, tanggal 21 malam, anggota keluarga berkumpul berceloteh sambil menggulung bahan onde yang lengket itu menjadi batangan panjang yang kemudian dipotong-potong (biasanya dengan gunting) menjadi butiran pendek untuk berikutnya dipilin oleh tangan menjadi bola-bola kecil sebesar kelereng.
Ada aturan khusus dalam membuat onde ini, memilin butiran kelereng hanya boleh dilakukan oleh tangan kanan. Alasannya, karena tangan kiri buat cebok. Tampaknya alasan yang dibuat-buat ini merupakan warisan penjajahan belanda kala itu yang sangat dexteraphilia (pencinta tangan kanan). Setelah seluruh ondenya selesai dibuat, butiran-butiran tersebut ditebar merata di sebuah penampung luas dengan sedikit taburan tepung untuk mencegah lengket, dan didiamkan semalaman.
Besoknya, semua butiran itu akan dimasak untuk dinikmati seluruh keluarga, dan dibagikan kepada keluarga yang sedang berkabung (kalau berkabung tidak boleh buat bacang dan onde sendiri). Cara makannya pun ada aturannya, sejak dulu dibiasakan untuk membatasi jumlah onde yang disantap maksimal sesuai dengan umurnya. Jadi buat yang masih kecil, pasti rasanya tidak adil dan iri dengan saudara-saudarinya yang lebih tua umurnya. Namun di lain pihak, untuk yang sudah manula malah menjadi beban karena jatahnya banyak sekali.
Jadi, selamat menikmati onde-ondenya besok wahai penghuni pecinan :D
Selamat hari Ibu dan Happy Tang che :D
1 komentar:
permisi mampir sebentar ah , salam kenal , postingnya bagus sekali bisa menambah wawasan buat saya
Posting Komentar