Amazon Ad Tag

30 September 2010

Cuap tentang Kuan Kong

Kuan Kong
Sebagai salah satu tokoh paling terkenal dalam kisah Samkok (Tiga Kerajaan), Guan Yu bukan hanya dipandang sebagai jendral perang yang handal, namun juga ahli filsafat dan siasat perang yang mampu bersaing dengan jajaran penasehat utama kerajaan jamannya.

Tentu saja beliau bukanlah tokoh yang paling jago dalam bertarung, dalam hal ini masih ada Lu Bu yang tak tertandingi (Guan Yu dan Zhang Fei yang ditakuti sebagai 2 orang dewa perang Samkok pun tidak dapat mengalahkannya) dan Zhang Fei saudara angkatnya yang konon dengan hawa pembunuhnya bahkan mampu menghentikan sepasukan berkuda. Sementara iapun bukanlah yang paling lihai dalam bersiasat ataupun sastra, 2 orang paling terkenal yang saling bersaing dalam hal ini adalah Zhuge Liang si Naga Tidur penasehat utama Liu Bei, dan Zhou Yu penasehat utama Sun Ce yang beristri sangat cantik.

Namun karena kesetiaannya pada Liu Bei dan kemampuannya dalam berperang maupun sastra, ia dianggap setara dewa bagi banyak orang cina dan dijuluki sebagai Kuan Kong. Ada banyak sekali aplikasi sosok Kuan Kong dalam kultur cina, biasanya terdapat pada lukisan, patung, ukiran, maupun jimat. Penggambarannya yang paling terkenal ada 2, yaitu Kuan Kong yang memegang golok Naga Biru yang melegenda yang disebut Bu (otot) dan Kuan Kong yang memegang buku dengan gaya sastrawan yang alim dan terdidik, disebut Bun (sastra).

Kedua penggambaran ini bukan sembarang gaya, keduanya punya arti yang saling melengkapi dan menunjukkan prioritas konsep berpikir dari sang pemiliknya. Kuan Kong berpedang (Bu) memiliki arti kekuatan, ketangguhan. Biasa dipasang di lokasi bisnis seperti toko kelontong, kantor, dan pabrik kepunyaan juragan. Sementara Kuan Kong berbuku (Bun) memiliki arti kelihaian, intelektual, dan sastra. Biasa dipasang di lokasi tinggal seperti kost, rumah, atau apartemen kepunyaan akung.
Kuan Kong di atas kuda

Mengapa dipilih penempatannya seperti itu, logikanya mudah saja. Karena sebagai pebisnis yang mencari harta, haruslah tangguh dan berani dalam bertindak agar sukses bertahan dan berkembang terus. Sedangkan di rumah, haruslah mengutamakan kepintaran dan kebijaksanaan sebagai lokasi yang tenang dan cocok untuk belajar. Bagaimana dengan sekolah? Apakah akan dipasang Bu oleh Kepsek kepada para guru, ataukah Bun untuk para siswa/i ya? :D Jangan kuatir, di jaman sekarang sudah banyak aplikasi kombinasi keduanya.

Ada sedikit kebiasaan unik yang tanpa disadari memang banyak terjadi. Karena seperti umumnya orang cina yang suka pamer dalam banyak hal, penggunaan sosok Kuan Kong oleh orang kaya berbeda dibandingkan orang miskin. Gampang membedakannya, bila sosok Kuan Kong adalah patung yang diposisikan di depan pintu, maka bisa dipastikan si empunya adalah tai phan (tuan besar). Sedangkan bila hanya berupa gambar yang biasanya dipasang di pintunya, maka si empunya adalah orang miskin. Bukan menghina, tapi memang karena biaya cetak jauh lebih murah daripada memesan patung batu atau pualam :D Dalam hal ini, cimur juga dulunya hanyalah orang miskin, karena gambar Kuan Kong di rumah hanya ada di kalender harian gantung yang disobek tiap harinya.

1 komentar:

sucitro mengatakan...

Menarik tulisannya, Tako.