Amazon Ad Tag

29 April 2010

Cuap tentang Psikopat

Kacauuu, beberapa waktu ini sering menemui kasus psikopat di meinlen. Ada dokter bernama Zheng Minsheng yang tiba-tiba ngamuk pakai pisau, sampai bunuh 8 anak segala. Untungnya ditangkap, dan sudah dihukum mati. Tapi pada saat yang hampir bersamaan dengan hukuman matinya, malah ada guru bernama Chen Kangbing yang pakai sejenis belati untuk main tikam 15 murid dan seorang guru di sekolah lain.

Mungkin dianggapnya sedang bermain game counterstrike, sama seperti seorang remaja yang dikeroyok sekelompok gamer karena merasa dicurangi bermain game simulasi perang itu. Namun yang paling parah tampaknya Guo Liwei yang membunuh Zhao Yan, teman sekamarnya, hanya karena mengorok!

Bukan berarti portal berita Indonesia bebas dari artikel pelaku kejahatan psikopat yang mampu memperkosa, menyiksa bahkan membantai sesamanya. Hanya saja berita lokal lebih gampang didapatkan, bila sudah dalam taraf internasional biasanya lebih sedikit karena tersaring filter atau kalah tenar dibandingkan berita lainnya.

Sekedar bercermin dengan kasus di meinlen sana, yang banyak pihak seringkali sudah menganggap lebih maju, makmur, dan bahagia. Bukankah psikopat yang terutama yang memiliki kehidupan "normal" seperti anggota masyarakat lainnya terbentuk oleh tekanan hidup dan merasa tidak bahagia? Mungkin kita harus memberi definisi ulang kepada arti kata makmur, sukses, dan bahagia itu sendiri.

Jangan sampai Indonesia hanya mengejar kesuksesan bidang ekonomi yang terlihat pada kejayaan korporasi saja tanpa mempedulikan kesejahteraan hidup masyarakatnya, apalagi kesehatan fisik dan mental mereka. Karena bisa jadi pribadi-pribadi yang tidak mampu menjaga integritas dirinya akan menjadi hancur berantakan dan berbuat hal yang sangat merugikan pihak lain seperti ini.

------------------------

Guru di Cina Tikam 15 Murid dan Seorang Guru
Kamis, 29 April 2010 | 11:06 WIB

TEMPO Interaktif, Guangzhou - Seorang guru menikam 15 murid sekolah dasar dan guru dengan belati di Cina selatan, menyebabkan para korban luka-luka. Pelaku diduga mengalami gangguan mental. Demikian media melaporkan, Kamis waktu setempat.

Amuk berdarah ini berlangsung Rabu di kota Leizhou, Provinsi Guangdong, bersamaan dengan ekskusi mati untuk pembunuh delapan murid SD bulan lalu dalam sebuah serangan yang mengagetkan di Cina.

Kantor berita Xinhua mengutip keterangan juru bicara departemen pendidikan provinsi Chen Riwen, mengatakan pelaku diduga kuat mengalami gangguan jiwa dan dalam posisi cuti karena sakit sejak 2006. Kini polisi masih menyelidiki motif penikaman tersebut.

Salah seorang korban kondisinya sangat kritis, kata direktur pusat komando di Biro Keamanan Publik Leizhou, Qin.

Pelaku diidentifikasi oleh pejabat setempat bernama Chen Kangbing, 33 tahun, masuk ke dalam Sekolah Dasar Leicheng pada pukul tiga sore waktu setempat langsung menikam 15 murid dan guru, demikian Xinhua melaporkan. Dia selama ini mengajar di SD Hongguan dekat kota Baisha. Sekarang dia dalam pengawasan polisi.

Mengutip keterangan seketaris Partai Komunis kota Leizheou, Li Changwu, Xinhua menjelaskan murid kelas empat dan lima ditusuk di bagian kepala, punggung dan lengan.

Seorang perawat di klinik gawat darurat di Rumah Sakit Rakyat Leizhou mengatakan staf di sana fokus pada perawatan delapan murid yang terluka di bagian kepala. "Salah satu di antara mereka hidupnya terancam," kata perawat yang mengaku bernama Wu.

Seorang pria dari departemen bedah Rumah Sakit Leizhou mengatakan tujuh siswa kondisinya kritis. Dia menolak menyebutkan namanya.

------------------------

Bekas Dokter Bunuh 8 Anak Sekolah dengan Pisau
Selasa, 23 Maret 2010 | 13:56 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Seorang bekas dokter, bersenjatakan sebuah pisau besar, membunuh delapan anak dan melukai lima orang lainnya di sebuah sekolah dasar di China bagian timur, Selasa. Enam di antara korban tewas meninggal di lokasi kejadian.

Kantor berita Xinhua melaporkan, pelaku kemudian ditangkap setelah melancarkan serangan pada pukul 07.20 waktu setempat. Peristiwa itu terjadi di Nanping City Experimental Elementary School di Provinsi Fujian.

Seorang bernama Wu di Kantor Pemerintah Kota Nanping mengatakan, pelaku adalah bekas dokter klinik komunitas yang memiliki sejarah masalah kesehatan mental. Menurut Wu, pelaku berusia 41 atau 42 tahun. Ia telah mengundurkan diri dari posnya di klinik komunitas, tetapi tidak diketahui pasti kapan.

Setelah kejadian tersebut, sekolah itu langsung ditutup dan anak-anak dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

China telah mengalami serangkaian serangan terhadap anak-anak sekolah dalam beberapa tahun terakhir. Sering kali motifnya dendam pribadi atau dilakukan orang dengan masalah kejiwaan.

------------------------

Cina Eksekusi Pembunuh Delapan Murid Sekolah Dasar
Rabu, 28 April 2010 | 14:49 WIB
Besar Kecil Normal

TEMPO Interaktif, Seorang mantan dokter pembunuh delapan murid sekolah dasar di Provinsi Fujian, Cina timur, telah dieksekusi. Demikian media melaporkan.

Zheng Minsheng, 42 tahun, ditembak mati di kota Nanping setelah pengadilan tinggi Cina menyetujui hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya. Seperti yang diberitakan kantor berita Xinhua.

Eksekusi berlangsung sebulan setelah dia dinyatakan terbukti bersalah oleh pengadilan karena membunuh delapan siswa dengan cara menikam murid sekolah dasar di kota Nanping.

Polisi mengatakan dia melakukan tindakan keji setelah putus hubungan dengan pacarnya.

Sejumlah laporan menyebutkan, pelaku memiliki sejarah mengidap penyakit jiwa, tetapi media mengutip pernyataan polisi bahwa hal itu tidak benar.

Selain menewaskan delapan murid, dia juga melukai lima siswa pada serangan 23 Maret itu.

Zheng divonis bersalah pada 8 April. Meskipun mengajukan banding atas hukuman matinya namun pengadilan tinggi menolak.

------------------------

Seorang Mahasiswa Cina Bunuh Teman Sekamar karena 'Ngorok'
Jum'at, 26 Maret 2010 | 10:16 WIB

TEMPO Interaktif, Beijing - Seorang mahasiswa di Cina menusuk teman sekamarnya hingga tewas karena temannya tersebut terlalu sering mengorok. Menurut media massa di Cina, mahasiswa tersebut divonis hukuman mati yang ditangguhkan sementara.

Menurut Xinhua, pengadilan di Changcun, Provinsi Jalin, memvonis hukuman mati yang ditangguhkan sementara kepada Guo Liwei, 24 tahun. Terdakwa menusuk teman sekamarnya hingga tewas pada November lalu.

Hukuman mati yang ditangguhkan sementara biasanya berubah menjadi hukuman penjara seumur hidup setelah dua tahun jika terdakwa menunjukkan perangai yang baik.

Guo mengaku menusuk dada dan punggung Zhao Yan, 23 tahun, di kamar mereka di Jilin Agricultural University. Guo sebelumnya mengeluh kepada Zhao karena Zhao sering mengorok saat tidur. Guo pun mempublikasikan video Zhao sedang mengorok di situs universitas. Akibat publikasi video tersebut, Guo dan Zhao bersitegang.

Guo juga dihukum membayar 270 ribu yuan kepada keluarga korban.

------------------------

Dituding Curang, Kepala Gamer Ditusuk Pisau
Selasa, 23/03/2010 07:08 WIB

Jakarta - Seorang gamer dituding melakukan perbuatan curang saat bermain game. Gara-gara hal sepele itu, kepala bocah 17 tahun itu ditusuk pisau.

Insiden ini terjadi di sebuah warung internet di Provinsi Jilin, China. Beberapa gamer terlibat cekcok setelah salah satunya dituding curang dalam game Counter Strike.

Gamer berusia 17 tahun itu disebut menerapkan wallhack, yaitu cara curang yang membuat tembok di dalam permainan Counter Strike bisa ditembus peluru. Ini tentu akan memudahkannya dalam membunuh musuh yang bersembunyi.

Sekelompok gamer yang tak terima dengan aksi curang itu mengkonfrontir sang remaja. Baku hantam terjadi, dan sebuah pisau pun akhirnya menancap di kepalanya.

Ajaibnya, sang remaja tak mengalami luka fatal. Bahkan, menurut dokter yang memeriksanya, pisau itu tak mengenai pembuluh darah besar apapun sehingga tak terjadi pendarahan dalam.

Seperti dikutip detikINET dari GameSpy, Selasa (23/3/2010), sang gamer bahkan tak kehilangan fungsi motorik. Meskipun pisau itu sebenarnya menembus area yang mengatur kemampuan motorik.

Remaja yang tak disebutkan namanya itu harus menjalani operasi selama 10 jam untuk melepaskan pisau dari kepalanya. Ia kemudian masih harus berada di bawah pengawasan dokter di rumah sakit.

Tidak ada komentar: