Sedari kecil phopho (nenek) selalu siap sedia menyimpan berbagai obat-obatan tradisional yang dibeli di petak sembilan (pecinan jakarta), karena memang sudah umum dikenal orang khasiat obat-obatan cina. Dari encek-encek, encim-encim, sifu kung tao sampai sin she semua pasti bilangnya obat cina itu paling manjur (ya iyalah, coba tanya abang-abang, yang paling manjur ya tolak angin ha5). Sebagai contoh, cimur yakin tidak ada yang tidak kenal 3 obat paling ngetop yang cimur bakal sebut ini di glodok. Kalo you ga kenal tandanya dulu you ga gaul di daerah kota dan pasar pagi. Resep obat berikut sudah dihafal luar kepala, ga perlu ke dokter apalagi minta resep tertulis. Mahal dan bisa-bisa ga dikasi obat generik, jadi mahal deh biaya berobatnya.
Pokoknya ikuti aja sin she cimur, tapi sori karena cimur belum ada ijin buka praktek sin she. Kalau sariawan, pakai how feng san, obat bubuk ijo-ijo yang pahit tapi super manjur. Kalau sakit perut, mencret-mencret, minum po chay pill sekali 10 butir. Sebotolnya saja cuma 20 butir, dan butirannya kecil-kecil sekali. Kalau luka luar, akibat jatuh berguling-guling pas turun dari bus karena sok jago mau ngikutin gaya kondektur misalnya, pakai tieh ta yao jin. Amat sangat perih memang, ini obat yang paling cimur takuti dari kecil, tapi ampuh banget buat steril dan mengobati luka berdarah. Ya asal jangan tertukar saja minum tieh ta yao jin waktu sariawan, mungkin rasanya seperti bunuh diri T_T
Adalagi yang mungkin banyak kedengaran tapi sulit dipercaya, kalau punya gejala kencing manis (diabetes) obatnya gampang punya. Tinggal tangkap hewan undur-undur, lalu masukkan ke kapsul hidup-hidup, lalu minum. Agak menjijikan? Memang, dan agak susah dipercaya, tapi cimur lihat sendiri kapsul isi undur-undur itu. Masalah khasiat cimur tidak tahu, itu menurut pengakuan yang mengkonsumsi saja sih.
Nah, seperti biasa, warisan hebat leluhur ini tidak bertahan lama dengan pemikiran kapitalis orang cina yang mikirnya "yang penting dapet duit", berbagai obat yang antara sembarangan dibuat (yang penting obat cina, pasti ampoeh!), atau memang obat yang dipalsukan (obat aslinya memang ampuh, tapi tiruannya kagak!) jadinya berbahaya buat yang mengkonsumsi deh. Memang dasar otak busuk pedagang cina, budaya warisan leluhur yang bagus bukannya dipelihara malah dirusak dengan cara begini. Nanti saat obat cina sudah tidak dipercaya, bagaimana? Mau ganti jadi made in hongkong? Sama aja, nanti bisa-bisa semua yang berbau cina, dari kata tiongkok, hongkong, taiwan, macau, semua ga dipercaya. Repot kan tuh! Masa mau ganti nama negara biar dipercaya lagi?
-----------------
Awas, Masih Banyak Obat China Berbahaya Beredar
Kamis, 18 Juni 2009 | 09:31 WIB
KOMPAS.com — Banyak obat produk dari China yang dinilai berbahaya masih banyak beredar di pasaran. Produk dicurigai berbahaya jika kemasannya tidak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa internasional dan tak tertera label aman.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Dede Sediana saat menggelar inspeksi mendadak kosmetik dan jamu berbahaya di Kota Tasikmalaya, Selasa (16/6).
Dijelaskannya saat menggelar razia, masih banyak ditemukan obat produk China yang tidak mengikuti aturan pengamanan perdagangan dan lolos, baik dari pengawasan BPOM, maupun Depkes. Misalnya saja obat kuat produk China merek Fly D5 Yuanye, perlu dicurigai karena kemasannya bertuliskan bahasa China. Padahal, seharusnya jika masuk pasar Indonesia, harus menggunakan bahasa Indonesia atau internasional.
"Jadi kalau ada salah satu obat China yang kemasannya masih tulisan China, itu belum dinyatakan aman," katanya. Karena itu, para pedagang diimbau untuk tidak menjualnya. Masyarakat juga sebaiknya pro aktif dan waspada terhadap produk tersebut.
Pokoknya ikuti aja sin she cimur, tapi sori karena cimur belum ada ijin buka praktek sin she. Kalau sariawan, pakai how feng san, obat bubuk ijo-ijo yang pahit tapi super manjur. Kalau sakit perut, mencret-mencret, minum po chay pill sekali 10 butir. Sebotolnya saja cuma 20 butir, dan butirannya kecil-kecil sekali. Kalau luka luar, akibat jatuh berguling-guling pas turun dari bus karena sok jago mau ngikutin gaya kondektur misalnya, pakai tieh ta yao jin. Amat sangat perih memang, ini obat yang paling cimur takuti dari kecil, tapi ampuh banget buat steril dan mengobati luka berdarah. Ya asal jangan tertukar saja minum tieh ta yao jin waktu sariawan, mungkin rasanya seperti bunuh diri T_T
Adalagi yang mungkin banyak kedengaran tapi sulit dipercaya, kalau punya gejala kencing manis (diabetes) obatnya gampang punya. Tinggal tangkap hewan undur-undur, lalu masukkan ke kapsul hidup-hidup, lalu minum. Agak menjijikan? Memang, dan agak susah dipercaya, tapi cimur lihat sendiri kapsul isi undur-undur itu. Masalah khasiat cimur tidak tahu, itu menurut pengakuan yang mengkonsumsi saja sih.
Nah, seperti biasa, warisan hebat leluhur ini tidak bertahan lama dengan pemikiran kapitalis orang cina yang mikirnya "yang penting dapet duit", berbagai obat yang antara sembarangan dibuat (yang penting obat cina, pasti ampoeh!), atau memang obat yang dipalsukan (obat aslinya memang ampuh, tapi tiruannya kagak!) jadinya berbahaya buat yang mengkonsumsi deh. Memang dasar otak busuk pedagang cina, budaya warisan leluhur yang bagus bukannya dipelihara malah dirusak dengan cara begini. Nanti saat obat cina sudah tidak dipercaya, bagaimana? Mau ganti jadi made in hongkong? Sama aja, nanti bisa-bisa semua yang berbau cina, dari kata tiongkok, hongkong, taiwan, macau, semua ga dipercaya. Repot kan tuh! Masa mau ganti nama negara biar dipercaya lagi?
-----------------
Awas, Masih Banyak Obat China Berbahaya Beredar
Kamis, 18 Juni 2009 | 09:31 WIB
KOMPAS.com — Banyak obat produk dari China yang dinilai berbahaya masih banyak beredar di pasaran. Produk dicurigai berbahaya jika kemasannya tidak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa internasional dan tak tertera label aman.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Dede Sediana saat menggelar inspeksi mendadak kosmetik dan jamu berbahaya di Kota Tasikmalaya, Selasa (16/6).
Dijelaskannya saat menggelar razia, masih banyak ditemukan obat produk China yang tidak mengikuti aturan pengamanan perdagangan dan lolos, baik dari pengawasan BPOM, maupun Depkes. Misalnya saja obat kuat produk China merek Fly D5 Yuanye, perlu dicurigai karena kemasannya bertuliskan bahasa China. Padahal, seharusnya jika masuk pasar Indonesia, harus menggunakan bahasa Indonesia atau internasional.
"Jadi kalau ada salah satu obat China yang kemasannya masih tulisan China, itu belum dinyatakan aman," katanya. Karena itu, para pedagang diimbau untuk tidak menjualnya. Masyarakat juga sebaiknya pro aktif dan waspada terhadap produk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar