Setelah lama kasus melamine dalam susu merebak, sekarang akhirnya bpom bertindak. seperti diketahui, banyak sekali barang2 dari cina berupa perangkat makan dari bahan melamine bertebaran. Karena bentuknya yang manis, warna yang menarik, tidak mudah pecah, ringan, dan tentu saja harga yang lumayan terjangkau, menjadi banyak sorotan para anggota keluarga. Sayangnya belum banyak yang mengetahui kekurangan yang dapat berakibat fatal dari perangkat berbahan melamine ini.
Ketika perangkat tersebut digunakan untuk makanan kering, memang tidak apa-apa. Tapi pada saat bersentuhan dengan cairan yang mengandung asam, bahan melamine tersebut akan mulai bereaksi, apalagi bila terkena panas. Belum lagi bila dicuci menggunakan sabut kasar yang dapat merontokkan bahan melamine itu dalam serpihan, bila termakan akan berbahaya bagi tubuh. Pengetahuan ini terutama biasanya sudah dipahami oleh keluarga yang anggotanya menderita autisme atau sejenisnya, karena penderita seperti itu sangat sensitif dengan berbagai macam kontaminer additif makanan seperti perasa, pewarna, dan pengawet.
Walaupun bisa dibilang telat, baguslah kalau bpom bertindak. Mengingat produsen terbesar perangkat berbahan ini datangnya dari cina, lebih tidak terjamin lagi kualitasnya ... Meskipun dikatakan masih dapat digunakan untuk makanan kering, harap berhati-hati, karena kita bukan pengasup makanan kering. Akibat yang ditimbulkan tidak tanggung-tanggung, secara perlahan dan kolektif dapat menyebabkan batu ginjal dan kanker.
-------------------------------
BPOM Temukan Peralatan Berbahan Melamin yang Berbahaya
Senin, 1 Juni 2009 | 12:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 30 peralatan makan melamin yang dijual dan beredar di masyarakat ternyata positif melepaskan formalin. Peralatan itu terdiri dari piring, mangkok, gelas, sendok, garpu, centong nasi, dan centong sayur. "Umumnya peralatan tersebut buatan China dan yang lain lokal. Merk lokal yang dimaksud adalah Mei Shing dan ADS," kata Husniah Rubiana Thamrin Akib Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat Jumpa Pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/6).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa produk tersebut berbahaya. Ketika peralatan melamin itu ditaruh makanan berair dan berasa asam maka akan melepaskan formalin. "Zat ini bisa menyebabkan kanker dan batu ginjal," ungkap Husniah. Apalagi, tambahnya, makanan berair tersebut panas.
Terhadap temuan ini, kata Husniah, BPOM tidak akan menarik produk ini. "Soal penarikan soal deperindag. Kami juga tidak meminta supaya dibuang. peralatan ini masih bisa dipakai tapi jangan untuk makanan berair dan mengandung asam," katanya.
Beberapa produk yang dimaksud adalah mangkok dengan tulisan Melamine Ware Made in China, V651-83, H.K. Melamine No. 889, Piring Melamine Ware T-109, Sendok Made In China No. 2117, Gelas Sayota Melamine Ware, dan Sendok Nasi Melamine Ware.
Produk-produk tersebut, karena sebagian besar berasal dari China maka hal ini terkait dengan Departemen Perdagangan dan Industri. "Kami akan berkoordinasi dengam departemen perdagangan dan industri dan minta pada mereka jangan mengimpor produk seperti itu," ungkap Husniah.
Terkait dengam peralatan makan melamin, di pasar pada produk ini tidak ada keterangan apakah aman atau tidak dipakai untuk makan. Mengingat, secara fisik kita tidak bisa menilainya. "Memang tidak ada. Sehingga kita sulit mengeceknya. Maka ke depan, kita akan mengaturnya. Memberi tanda aman untuk tempat makanan pada tiap produk bermelamin," sambung Direktur Kontrol Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Roland Hutapea.
Temuan di atas berdasarkan pengujian laboratorium terhadap 62 sampel peralatan makan melamin. Sampel didapat di Jakarta, yaitu pasar Jatinegara, Mangga Dua, Jembatan Lima dan beberapa supermarket.
Ketika perangkat tersebut digunakan untuk makanan kering, memang tidak apa-apa. Tapi pada saat bersentuhan dengan cairan yang mengandung asam, bahan melamine tersebut akan mulai bereaksi, apalagi bila terkena panas. Belum lagi bila dicuci menggunakan sabut kasar yang dapat merontokkan bahan melamine itu dalam serpihan, bila termakan akan berbahaya bagi tubuh. Pengetahuan ini terutama biasanya sudah dipahami oleh keluarga yang anggotanya menderita autisme atau sejenisnya, karena penderita seperti itu sangat sensitif dengan berbagai macam kontaminer additif makanan seperti perasa, pewarna, dan pengawet.
Walaupun bisa dibilang telat, baguslah kalau bpom bertindak. Mengingat produsen terbesar perangkat berbahan ini datangnya dari cina, lebih tidak terjamin lagi kualitasnya ... Meskipun dikatakan masih dapat digunakan untuk makanan kering, harap berhati-hati, karena kita bukan pengasup makanan kering. Akibat yang ditimbulkan tidak tanggung-tanggung, secara perlahan dan kolektif dapat menyebabkan batu ginjal dan kanker.
-------------------------------
BPOM Temukan Peralatan Berbahan Melamin yang Berbahaya
Senin, 1 Juni 2009 | 12:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 30 peralatan makan melamin yang dijual dan beredar di masyarakat ternyata positif melepaskan formalin. Peralatan itu terdiri dari piring, mangkok, gelas, sendok, garpu, centong nasi, dan centong sayur. "Umumnya peralatan tersebut buatan China dan yang lain lokal. Merk lokal yang dimaksud adalah Mei Shing dan ADS," kata Husniah Rubiana Thamrin Akib Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat Jumpa Pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/6).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa produk tersebut berbahaya. Ketika peralatan melamin itu ditaruh makanan berair dan berasa asam maka akan melepaskan formalin. "Zat ini bisa menyebabkan kanker dan batu ginjal," ungkap Husniah. Apalagi, tambahnya, makanan berair tersebut panas.
Terhadap temuan ini, kata Husniah, BPOM tidak akan menarik produk ini. "Soal penarikan soal deperindag. Kami juga tidak meminta supaya dibuang. peralatan ini masih bisa dipakai tapi jangan untuk makanan berair dan mengandung asam," katanya.
Beberapa produk yang dimaksud adalah mangkok dengan tulisan Melamine Ware Made in China, V651-83, H.K. Melamine No. 889, Piring Melamine Ware T-109, Sendok Made In China No. 2117, Gelas Sayota Melamine Ware, dan Sendok Nasi Melamine Ware.
Produk-produk tersebut, karena sebagian besar berasal dari China maka hal ini terkait dengan Departemen Perdagangan dan Industri. "Kami akan berkoordinasi dengam departemen perdagangan dan industri dan minta pada mereka jangan mengimpor produk seperti itu," ungkap Husniah.
Terkait dengam peralatan makan melamin, di pasar pada produk ini tidak ada keterangan apakah aman atau tidak dipakai untuk makan. Mengingat, secara fisik kita tidak bisa menilainya. "Memang tidak ada. Sehingga kita sulit mengeceknya. Maka ke depan, kita akan mengaturnya. Memberi tanda aman untuk tempat makanan pada tiap produk bermelamin," sambung Direktur Kontrol Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Roland Hutapea.
Temuan di atas berdasarkan pengujian laboratorium terhadap 62 sampel peralatan makan melamin. Sampel didapat di Jakarta, yaitu pasar Jatinegara, Mangga Dua, Jembatan Lima dan beberapa supermarket.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar