Patung karya pahat "Fly" senilai 2 juta yuan (2,6 milyar rupiah) di terminal baru bandar udara Tianjin (kota pelabuhan di timur laut RRC) diturunkan dari tempatnya 3 minggu sebelum diresmikan, setelah wakil gubernur setempat merasa tersinggung ketika melihatnya saat berkeliling disana. Berita ini dilaporkan situs China Central Television (CCTV) Selasa 29 April 2008. Hasil karya selama 2 tahun ini dibuat oleh seorang seniman bernama Qu Jianxiong, dan disebutkan oleh sang seniman bahwa patung tersebut divonis dengan hukuman mati karena wakil gubernur tidak menyukai warnanya. Keberatan satu pejabat membuat heboh seluruh pihak bandar udara yang mengirimkan pesan singkat menyuruh media agar tidak memberitakan penurunan karya itu lewat sms dan email. Lucunya, CCTV membandel dan meliput secara terbuka, langka sekali karena biasanya media RRC sangat patuh dan tunduk takut kepada pemerintah, apalagi untuk memberitakan bobroknya pejabat.
Selain itu, akhir-akhir ini banyak kritik berdengung mengenai tingkah para pejabat yang suka menghamburkan uang rakyat terutama dalam proyek publik yang berbiaya mahal (di luar terbukanya korupsi dana). Selain itu, tahun lalu ada penghentian pembangunan patung naga beton senilai 3 juta yuan (397,6 milyar rupiah) sepanjang 21 kilometer yang berada di pegunungan karena masalah lingkungan.
Sumber : Suara Pembaruan, Minggu 4 Mei 2008.
Selain itu, akhir-akhir ini banyak kritik berdengung mengenai tingkah para pejabat yang suka menghamburkan uang rakyat terutama dalam proyek publik yang berbiaya mahal (di luar terbukanya korupsi dana). Selain itu, tahun lalu ada penghentian pembangunan patung naga beton senilai 3 juta yuan (397,6 milyar rupiah) sepanjang 21 kilometer yang berada di pegunungan karena masalah lingkungan.
Sumber : Suara Pembaruan, Minggu 4 Mei 2008.
1 komentar:
Pas gw baca jg beritanya bsurd abis.. sampai ngakak di mobil gila :D
Skrg sapa yg masi berani blg RRC Flawless n bebas korupsi? :P:P:P
Posting Komentar