Amazon Ad Tag

30 Desember 2008

Cuap tentang blok website (3) dan promosi politik

Sebusuk apapun ekhe, yang penting orang rumah ekhe ga tau busuknya ekhe. Mungkin itu yang jadi pemikiran cina, dan jadi dasar untuk ngatur media supaya beritain yang bagus-bagusnya aja tentang dia. Udah rahasia umum kalo manipulasi media dilakukan oleh negara untuk melaksanakan propagandanya, dan sebagai orang luar, kita hanya bisa melihat dengan tereneg-eneg ketika ada upaya yang terlalu mempromosikan secara positif untuk tujuan mengaburkan realita.

Beberapa contoh, promosi sosialis saat perang ideologi dulu memanfaatkan gambaran kerjsama pemerintah dengan rakyat yang solid. Toh realitanya jelas bagaimanapun rakyat tertindas, di cina sendiripun yang katanya merupakan contoh sukses negara sosialis komunis, akhirnya berubah menjadi kapitalis dan petani sebagai ujung terbawah akar rumput yang menopang negara menjadi tertindas dengan kelakuan aparatnya. Kesejahteraan yang dicuap-cuapkan menjadi tak bermakna, persis seperti saat kita melihat perang kampanye calon anggota legislatif dan partai politik kita sendiri.

Lihatlah betapa kampanye yang tidak menjaga estetika bertebaran di indonesia, bahkan tanpa ragu lagi, menyebarkan kalimat-kalimat indah seakan menebarkan janji atau mencoba memposisikan diri setingkat dengan isi kalimatnya. Belum lagi iklan di tv yang cuma nampang, yang penting foto diri, nomor coblos, dan kalimat indah buat pemanis, selalu meramaikan ajang pemilihan yang pada akhirnya cuma menipu rakyat. Rakyat itu butuhnya realita dan kesejahteraan, bukan iklan. Kalau memang peduli rakyat, sebelum musim kampanye kemana aja? kok ga keliatan tuh andilnya, bisanya cuma ngurusin aturan gak penting.

Ups, kebanyakan ngelantur. Kembali ke ci? na. Usaha untuk menjaga keamanan dengan membatasi media memang baik, tapi namanya juga pemerintah, kalau tidak ada pengawasan dan menjadi kuasa tunggal, ujung-ujungnya media cuma bakal jadi corong pemerintah untuk propaganda saja. Kebebasan warga malah menjadi terkekang, ketakutan mewabah karena alasan yang diberikan terasa konyol. Website mengenai Tibet tidak boleh? dasar penjajah, dulu benci banget dengan jepang dan bule, ngatain mereka penjajah kapitalis. Sekarang sadar diri gak? udah ngaca blom? Sin cing ping.

---------------------------------

Senin, 22/12/2008 15:20 WIB
China Hadang The New York Times
Ardhi Suryadhi - detikinet

Jakarta - China terkenal sebagai salah satu negara yang menjalankan sensor ketat terhadap media. Termasuk lalu lintas berita di internet.

Kabar teranyar seputar pemblokiran di negeri tirai bambu ini menyebutkan, situs berita asal Amerika Serikat The New York Times menjadi korban penghadangan selanjutnya.

Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh pihak The New York Times setelah mendapat laporan bahwa situsnya tidak bisa dibuka oleh pengguna internet di China.

Memang dalam laporannya tersebut, seperti dikutip detikINET dari Msnbc, Senin (22/12/2008), pemblokiran tidak dikatakan terjadi di seluruh wilayah China, namun hanya dirasakan bagi pengguna internet di kota besar macam Beijing dan Shanghai.

Pemblokiran sebuah situs bukanlah barang baru bagi China. Pada ajang Olimpiade Beijing beberapa waktu lalu saja, situs berita BBC versi bahasa China juga menjadi korban penghadangan. Hal serupa juga terjadi dengan situs Voice of America (VOA), media Hong Kong Ming Pao serta Asiaweek di awal bulan ini.

Menteri Luar Negeri China mengatakan bahwa kebijakan pemblokiran dilakukan lantaran konten yang ada di situs tersebut dianggap bertentangan dengan hukum yang berlaku di negara tersebut.

Seperti berita-berita yang menguak konflik yang terjadi di Tibet ataupun berita yang sifatnya mengkritisi dan menyinggung Partai Komunis yang berkuasa di China. ( ash / fyk )

23 Desember 2008

Cuap tentang peradaban, ekonomi dan bunuh diri

Cina setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang dengan perang saudara dan pergantian dinasti yang terus menerus berlangsung sambil mengembangkan tradisi dan budaya yang mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari, dalam satu gebrakan dihancurkan oleh pengaruh modernisasi dari barat yang dimulai dengan wabah candu opium. Setelah mental dan fisik masyarakat terkikis bersamaan dengan kemampuan ekonomi yg terkuras oleh kehausan akan narkotik tersebut, dimulailah juga yang namanya pembangunan ala barat.

Cina yang toleran disusupi oleh paksaan2 yang awalnya halus hingga menjadi kasar dan secara tidak langsung, usaha penjajahan tersistem seperti wilayah yg orang cina tidak boleh masuk, sampai perbudakan tidak langsung oleh tuan tanah barat. Ketika kemudian Jepang melaksanakan tujuan imperialisnya, akhirnya dipandang sebagai musuh juga oleh Cina. Setelah mampu mempertahankan diri dari penjajahan, akhirnya keputusan untuk membangun ekonomi dan pembangunan menjadi misi yang dilaksanakan dengan mengubah ideologi negara menjadi sistem sosialis komunis (yang perlahan-lahan bertransformasi menjadi kapitalis oleh rakyatnya seperti sekarang ini).

Dr. Sun Yat Sen (1866 - 1925) pemimpin nasionalis dan revolusionis cina pernah mengatakan hal berikut yang menjadi kata mutiara kebanggaan cina untuk menentang barat yang dibenci, "Peradaban eropa dan amerika benar-benar materialistik. Tidak ada yang lebih vulgar, brutal, dan menakutkan daripada peradaban mereka. Kami orang cina menyebutnya barbarisme. Inferioritas kami sebagai sebuah kekuatan yang berasal dari fakta bahwa kami selalu memandang rendah dan menghindarinya. Cara orang cina adalah cara manusia dan moral". Coba kita tengok kembali kondisi cina saat sekarang ini ... yak ... apakah ini artinya cina telah berubah menjadi barbar? Menangiskah kau sekarang wahai Sun Yat Sen?

-----------------------

Tiap Dua Menit, Satu Penduduk China Bunuh Diri
Selasa, 9 Desember 2008 | 16:01 WIB

BEIJING, SELASA — Seorang bocah usia dua tahun menjadi yatim piatu di Chongzhou, China barat daya, menyusul kematian kedua orangtuanya akibat minum racun serangga setelah mereka bertengkar dengan sengit.

Tragedi ini, yang dilaporkan media pemerintah bulan lalu, merupakan kesaksian atas sisi gelap reformasi, yakni melonjaknya angka bunuh diri.

Rata-rata, setiap dua menit ada seorang penduduk China yang menghabisi nyawa sendiri sehingga negara berpenduduk terbesar di dunia itu mencetak rekor yang tak menggembirakan saat China akan merayakan 30 tahun perombakan ekonominya yang spektakuler.

"Dengan reformasi, masyarakat menjadi lebih rumit," kata Huo Datong, psikoanalis pertama yang membuka praktik di China.

"Individualisme menjadi semakin nyata dan berbagai masalah kejiwaan menjadi kian serius," katanya kepada AFP dari Chengdu, sebuah kota di China barat daya.

Sejak perombakan ekonomi dimulai pada 1978, Kerajaan Tengah itu telah melalui berbagai pergolakan yang luar biasa, dan demikian pula hati penduduknya yang berjumlah 1,3 miliar jiwa.

"Masyarakat telah tercerabut dari akarnya sebagai keluarga tradisional dan struktur marga telah tercerai-berai sehingga hubungan sosial menjadi tegang dan menempatkan pribadi dalam keadaan sangat tertekan," kata para pakar.

Dalam hanya satu generasi saja, peradaban China yang telah berusia satu milenium telah berubah menjadi satu masyarakat yang bertujuan hanya mengejar keuntungan semata, dengan berbagai konsekuensi yang nyata.

Dalam lomba untuk cepat-cepat menjadi kaya, budaya persaingan memberikan tekanan besar paling tidak pada anak-anak, yang biasanya tak mempunyai saudara kandung dan menghadapi harapan yang hampir tak mungkin bahwa orangtua mereka akan meraih sukses.

Di negara yang dulunya ada tiga atau empat generasi tinggal seatap, para orangtua kini ditinggalkan, sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Sementara itu, para perantau pergi ke kota-kota untuk bekerja, dengan meninggalkan anak-anak mereka di desa.

"Kami menyaksikan semakin banyaknya pasien di rumah-rumah sakit jiwa yang berada di sana akibat pembangunan ekonomi yang telah menyebabkan ikatan kekeluargaan terlepas. Orang-orang kini menjadi lebih terasing dengan anggota masyarakat lainnya," ujar Huo.

Kini saatnya meraih berbagai kemungkinan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pendidikan, bersantai dan melakukan perjalanan, dan makin banyak orang berkesempatan menaiki anak tangga sosial ketimbang masa dahulu.

Meskipun demikian, pada saat bersamaan, banyak penduduk China merasa tak berdaya menghadapi rasa tak aman.

Pada masa lalu, Partai Komunis mengatur kehidupan setiap orang dengan menjamin "bakul nasi" berupa dukungan pemerintah, mulai dari buaian atau ayunan, hingga ke liang lahat. Semua hal ini sudah lenyap dan banyak penduduk China telah kehilangan pijakan.

Dengan sekitar 250.000 orang hingga 300.000 orang melakukan bunuh diri setiap tahunnya, angka bunuh diri di negara itu merupakan seperempat dari jumlah bunuh diri global.

Banyak melanda wanita
"China merupakan satu-satunya negara di dunia yang menjadi tempat bagi lebih banyak wanita untuk menghabisi nyawanya ketimbang pria. Angka bunuh diri di kalangan kaum hawa mencapai 58 persen," kata para pakar.

Terutama sekali, wanita di kawasan perdesaan. Penyebab utamanya adalah mereka biasanya menanggung beban berat, yakni bekerja di ladang, mendukung kehidupan orangtua, dan membesarkan anak.

"Masyarakat menjadi semakin rapuh," kata Zhang Chun, Ketua Jaringan Pencegahan Bunuh Diri di Nanjing, China timur.

"Sejak terjadinya perubahan sosial yang cepat dan berlangsungnya pergesekan antara nilai-nilai tradisional dan modern, banyak orang kini berusaha mendapatkan kembali keseimbangan ini."

Bahkan, saat China berpindah posisi menjadi negara dengan perekonomian terkuat keempat di dunia, yang membuat banyak penduduknya bangga, bunuh diri telah menjadi penyebab utama kematian dalam kelompok populasi 15 hingga 34 tahun.

China juga menjadi salah satu negara yang langka, tempat bunuh diri lebih sering terjadi di perdesaan daripada di perkotaan. "Jumlah bunuh diri tiga atau empat kali lebih banyak ketimbang di kota," kata Yang Qing, Profesor Psikologi pada Universitas Shenzhen, China selatan.

Para ahli mengatakan, China terperangkap di tengah tuntutan yang seringkali bertentangan, yakni komunisme, konfusionisme, dan kapitalisme, dan mereka tak tahu yang mana yang harus diikuti.

"Ini tidak seperti di Barat, tempat mayoritas penduduk sudah memiliki keagamaan yang mantap," kata Zhu Wanli, seorang psikolog di Chongqing.

18 Desember 2008

Cuap tentang Digebukin Monyet

Hewan pun berpikir, bereaksi dan mengikuti kata hatinya. Siapa juga yang suka dipukuli? Boleh jadi monyet-monyet itu bertahan dengan tuannya karena menjadi tempat berteduh dan sumber pangan, tapi saat merasa dihina dan disiksa, semangat 45 pun membara. Karena emoh jadi bulan-bulanan dan dipukuli tanpa sebab, satu monyet yang berempati besar turut merasakan derita temannya yang dipukul sehingga memimpin pemberontakan melawan penjajahnya. Mungkin saat balas memukuli sang pawang dengan tongkatnya sendiri monyet itu berceloteh, "Uuuuu aaaa uuuuu aaaa!" Maap, maksudnya si monyet ngedumel, "Monyet ga salah juga masih dipukulin, ni coba kamu kalo dipikulin enak ga? hah? enak ga?"

Sudah saatnya manusia berhenti berpikir bahwa hanya dirinyalah yang mampu berpikir dan stop menjajah makhluk lain, biarpun itu monyet.

------------------

Tak Terima Dipukul, Monyet Balas Hajar Majikan
Kamis, 18 Desember 2008 | 14:02 WIB

CHINA, KAMIS — Tiga ekor monyet di China berubah menjadi buas terhadap seorang majikannya yang memukul tanpa alasan salah satu hewan primata itu. Ketiga ekor monyet ini mengeroyok majikannya itu saat salah satu di antara mereka mendapatkan pukulan keras dalam sebuah pertunjukan topeng monyet.

Pukulan itu disarangkan oleh sang majikan saat ketiga monyet diperintahkan untuk menunggangi sepeda kecil di sebuah pasar di China bagian timur. Tak terima melihat salah satu di antara mereka dipukul, ketiga monyet mengamuk dan menggencarkan serangan balik ke majikan mereka.

Salah satu monyet menemplok ke majikannya itu sekaligus menjewer telinganya. Tak mau ketinggalan, seekor monyet lain menjambak rambut majikannya itu dan menggigit lehernya.

Saat tongkat pemukul terbuat dari bambu terlepas dari tangan majikannya, salah satu monyet lainnya merebut tongkat itu dan memukul kepala majikannya itu hingga tongkat tersebut patah. Tukang topeng monyet ini tampak kebigungan dan akhirnya mengaku kepada kerumunan orang yang menyaksikannya, "Monyet-monyet ini memang buas dan mereka tidak selalu terbiasa dengan pertunjukkan seperti ini. Mereka mungkin memendam rasa benci terhadap diri saya," tambahnya.

Polisi sedang menginvestigasi pertunjukan yang memancing kebuasan hewan primata tersebut dan diperkirakan akan menyita monyet-monyet itu.

10 Desember 2008

Cuap tentang pabrik shabu taman ratu

wew, kalo olang gemel (gamer) sih bilangnya, eswete.

Gak nyangka aja kalau di perumahan yang tampaknya elite ada pabrik narkoba juga yah. ingatan masa kecil sih, kalau taman ratu sekarang ekhe kurang tempe. Dan seperti biasa kalo pabrik beginian yang standar internasionale, isinya bukan cuma WNI aja. Kali ini ada warga hongkong dan macau ikut investasi juga, dan tambahan lagi para wanita pemeriah suasana. Mungkin istri, pacar, atau simpanan kali yah. Sayangnya cuma ketangkap 20kg saja, eh? Miliaran rupiah? 20 kg ternyata mahal juga yah harganya, pantes aja pada doyan bisnisin beginian. Ekhe masih inget2 jaman beghol sama temen yang make saaabu, dia bilang dia sebenernya karate ban coklat. Tapi ngeliat bodinya kurus kering kerempeng gitu agak ragu juga, katanya sih karena nyabu yang ngabisin bodi.

Ada juga pengalaman unik pas ada temen nyabu di kosan, waktu itu ekhe disuruh keluar dulu ... pikiran mau ngapain gitu ya, ternyata pas udahan dia ngibas2in asep dari dalam kamarnya. Udah gitu bersih-bersih, dan yang namanya maksud ngebantu, kan tiap kali ekhe liat ada yang masih ga bersih ekhe bilangin. Eh dia sambil ketawa tapi sebel gitu ngedumel, bilangnya ekhe sengaja bikin dia bebersih. Ternyata katanya kalo abis nyabu badan ga bisa diem, bawaannya gerak terus. Jadi kalo lagi semangat bebersih gitu, kita bilangin pasti nurut. Kita tanya-tanya apa juga dijawabnya pasti jujur, walaupun ngedumel bilang kalo dia kesel ditanyain begitu. Lucu aja kalo diinget-inget, tapi kalo mikir efeknya ke bodi sih ... makasih lah haiyaa ...

-------------------------

Pabrik Narkoba Digerebek, Disita 20 Kg SS

Jumat, 21 November 2008 | 10:10 WIB

JAKARTA,JUMAT--Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri menggerebek pabrik sabu-sabu jaringan internasional di Perumahan Taman Ratu, Blok E1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (21/11).

Polisi mengamankan sembilan orang dan barang bukti 20 kg sabu-sabu (SS) bernilai miliaran rupiah dari lokasi kejadian.

Dari sembilan orang itu tiga orang sudah dipastikan menjadi tersangka sebagai pemilik dan operator pabrik SS. Ketiganya adalah seorang warga Hongkong Wing Yiu dan Chi Shing (Macau) serta Tamrin, warga negara Indonesia.

Sedangkan enam orang lain masih diperiksa sebagai saksi. Tiga di antaranya tiga orang cewek warga negara Indonesia.

Polisi juga mengamankan berbagai bahan dan peralatan pembuat SS. Termasuk HCL, Tioden, Aseton, NaOH, Metanol, timbangan, blender, alat penyulingan, tabung, dan aluminium foil.

Kapolri Jenderal (Pol) Drs Bambang Hendarso Danuri yang meninjau lokasi kejadian mengatakan pabrik SS itu sudah beroperasi sejak empat bulan lalu. "Ini jaringan internasional yang melibatkan warga negara asing," kata Bambang.

02 Desember 2008

Cuap tentang bebek versus ikan mas


Kasian bebek imut nan lugu dan bodoh, ikan seabreg dikobok-kobok juga. Ya so pasti tawuranlah! Mending ikannya kecil-kecil, ini biang ikan mas yang berkilo-kilo. Bek, bek, mau yang lurus apa yang zig zag? Kacian de lu ^^;

Tapi untungnya gapapa yah, coba jadi makanan ikan, mungkin nanti ikannya berubah jadi bebekvora :))

----------------------------

Mau Memangsa, Bebek Justru Dikeroyok Ikan Emas

Rabu, 19 November 2008 | 09:05 WIB

CHANGSA,RABU--Seekor bebek ini mungkin belum beruntung saat berusaha mendapatkan mangsa sekumpulan ikan emas di kolam yang dangkal.

Bebek tersebut semula mengira dapat menyantap calon mangsa untuk makan siangnya itu di sebuah taman di Changsa, Provinsi Hunan, China, Senin (17/11). Namun, di luar dugaannya, bebek tersebut justru dikeroyok oleh sekumpulan ikan emas yang seharusnya menjadi mangsanya.

Bebek itu sempat tersentak menyadari telah dikerumuni oleh kawanan ikan emas yang mengadakan serangan balik. Akibat menjadi bulan-bulanan dan menghadapi perlawanan tak seimbang, bebek itu tak lama kemudian tak nampak lagi di antara kerumunan ikan emas.